Polda Metro Jaya mempersiapkan tilang elektronik (”electronic traffic law enforcement”/ETLE) untuk pelanggaran yang dilakukan pengendara sepeda motor. ETLE untuk pelanggaran oleh pesepeda motor ditargetkan tahun 2020.
Oleh
Wisnu Aji Dewabrata
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polda Metro Jaya mempersiapkan tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (ETLE) untuk pelanggaran yang dilakukan pengendara sepeda motor. ETLE untuk pelanggaran oleh pesepeda motor ditargetkan mulai 2020.
Saat ini, kamera tilang elektronik yang terpasang di ruas jalan Sudirman-Thamrin sejak November 2018 hanya memantau pelanggaran oleh mobil.
”Adanya ETLE, baik yang dipasang statis atau portabel, akan mendisiplinkan masyarakat, juga mengubah perilaku oknum Polri, misalnya berdamai saat tilang,” kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono, di sela peluncuran program pengembangan ETLE, E-Drives, aplikasi Satpam Mantab, dan aplikasi Help Renakta, Kamis (5/12/2019).
Meskipun menyebutkan target ETLE untuk sepeda motor tahun 2020, Gatot belum merinci kapan persisnya ETLE sepeda motor akan berlaku.
Gatot mengatakan, jumlah kamera tilang elektronik di Jakarta yang sudah terpasang sebanyak 12 unit. Tahun 2019, kamera ditargetkan ditambah 45 unit dan tahun 2020 akan ditambah lagi 48 unit. Jumlah body cam atau kamera di seragam polisi lalu lintas juga akan ditambah dari 12 unit menjadi 112 unit.
”Kamera tilang elektronik juga akan dipasang di pintu-pintu tol dan jalur bus Transjakarta. Kendaraan yang belum (membayar) pajak atau kendaraan bodong yang masuk tol akan ketahuan,” kata Gatot.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf mengungkapkan, pihaknya sedang mempersiapkan tilang elektronik sepeda motor. Persoalannya adalah posisi pelat nomor sepeda motor yang berbeda-beda, tidak seperti posisi pelat nomor mobil.
”Ini sedang dalam proses karena masalah TNKB (tanda nomor kendaraan bermotor). Jadi, ada posisi TNKB di atas, ada di bawah, atau di samping. Itu yang akan kami sinkronkan bagaimana agar kamera bisa menembus dari berbagai arah. Kalau sudah oke, akan disosialisasikan. Dalam waktu dekat pasti akan direalisasikan,” kata Yusuf.
Yusuf menjelaskan, kamera tilang elektronik membidik pelat nomor sepeda motor. Data kendaraan diperoleh dari hasil pemotretan kamera terhadap pelat nomor. Ditlantas Polda Metro Jaya sedang mengupayakan agar kamera tilang elektronik dapat mengenali pelat nomor sepeda motor yang posisinya berbeda-beda. Adapun proses tilang elektronik untuk sepeda motor sama dengan mobil.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menuturkan, Pemerintah Provinsi mendukung penuh inovasi Polda Metro Jaya. Masalah lalu lintas Jakarta harus diselesaikan dengan berkolaborasi dan menggunakan teknologi terbaru.
”Kami menginginkan Jakarta menjadi kota yang warganya tertib lalu lintas sehingga memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi semua. Bagi mereka yang tidak tertib, tidak bisa didiamkan, tidak bisa mengandalkan petugas di lapangan. Dengan adanya alat-alat ini, tingkat ketertiban meningkat dan pelanggaran menurun,” kata Anies.
Menurut Anies, Pemprov DKI memiliki strategi besar untuk memindahkan masyarakat dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Syaratnya, angkutan umum harus nyaman. Sekitar 20 tahun lalu, warga Jakarta yang naik angkutan umum mencapai 49 persen dan 51 persen naik kendaraan pribadi. Sekarang, 77 persen naik kendaraan pribadi dan hanya 23 persen yang memanfaatkan kendaraan umum.
Anies menambahkan, pengamanan jalur sepeda di Jakarta juga dapat memanfaatkan kamera tilang elektronik. Alasannya, banyak irisan antara jalur sepeda dan jalur yang dilengkapi kamera tilang elektronik.
Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Azis yang hadir dalam acara peluncuran mengatakan, inovasi Polda Metro Jaya yang baru saja diluncurkan hendaknya tidak berhenti ketika pejabat berganti.
”Jangan hanya bagus saat ditayangkan. Ini kelemahan Polri, banyak program, tapi tidak berjalan. Hebat saat di awal, giliran pimpinan diganti lewat juga programnya. Nanti pengganti Dirlantas akan saya cari yang punya inovasi dan rencana,” ujarnya.