Gerakan Indonesia Menabung Menyasar Siswa Hingga Pelosok
›
Gerakan Indonesia Menabung...
Iklan
Gerakan Indonesia Menabung Menyasar Siswa Hingga Pelosok
Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan DIY serta Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Jateng menyasar pelajar dalam Gerakan Indonesia Menabung. Jangkauan terus diperluas hingga pelosok.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan DIY serta Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Jateng menyasar pelajar dalam Gerakan Indonesia Menabung. Jangkauan terus diperluas hingga pelosok-pelosok daerah.
Gerakan Indonesia Menabung (GIM) merupakan tindak lanjut atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82/2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (Perpres SNKI) dan Keputusan Presiden Nomor 26/2019 tentang Hari Indonesia Menabung.
Pada Jumat (13/9/2019), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan para pemimpin perbankan di Jateng, bertemu. Jateng pun ditunjuk sebagai daerah proyek percontohan GIM.
Kepala OJK Kantor Regional 3 Jateng dan DIY, Aman Santosa, di Semarang, Jumat (6/12), mengatakan, dalam dua bulan terakhir, pihaknya bersama Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK) Jateng menggenjot GIM hingga ke daerah-daerah.
“Daerah cukup responsif. Dalam catatan kami, Kabupaten Kebumen, Kota Magelang, dan Kota Semarang yang menunjukkan perkembangan signifikan dalam pembukaan rekening baru siswa. Kami mengatur strategi agar GIM menjangkau hingga pelosok,” kata Aman.
Baca juga; Ketimpangan Tabungan Investasi Hambat Transformasi Teknologi
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jateng dan DIY, hingga November 2019, tercatat 190.177 rekening atau sebesar 11,83% dari total jumlah pelajar di Jateng. Pada 2020, diharapkan terus meningkat sehingga nantinya satu anak memiliki satu rekening.
Aman menambahkan, GIM tidak berorientasi pada nominal, tetapi bagaimana mengenalkan budaya menabung. “Minimal Rp 5.000 sudah bisa membuka rekening tabungan. Nantinya, kami harapkan memberi efek pada anggota keluarga lainnya untuk ikut menabung,” kata dia.
Kami mengatur strategi agar GIM menjangkau hingga pelosok
Kepala Divisi Pemasaran dan Kebijakan Dana Ritel Bank Jateng, Hari Suseno, menuturkan, pihaknya memberi alternatif kepada siswa apakah buku tabungan disimpan di sekolah atau dibawa ke rumah. Ada keterbukaan dengan wali murid atau pihak sekolah.
“Esensinya gerakan gemar menabung itu sendiri. Harapannya, sedari dini, anak terbiasa menabung hingga tumbuh dewasa, sehingga nantinya dapat dengan baik dalam pengelolaan keuangan. Kami harap, gerakan ini disuarakan ke tingkat nasional,” katanya.
Baca juga; OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah dan DIY Bakal Perluas Fokus Rencana Obligasi Daerah
Pada Minggu (8/12), OJK Kantor Regional 3 Jateng dan DIY dan Forkom IJK Jateng menggelar Jateng Financial Expo (JFEx) 2019, di Taman Indonesia Kaya, Kota Semarang. Akan ada pemberian penghargaan kepada kabupaten/kota, bank, dan sekolah yang paling gencar dalam pembukaan rekening tabungan baru.
Head of Consumer Retail BNI Kantor Wilayah Semarang, I Gusti Nyoman Dharma Putra, yang juga Ketua I JFEx 2019, mengatakan, acara itu momentum untuk terus menyebarkan GIM. Akan ada layanan untuk pembukaan rekening tabungan baru pada acara tersebut.