logo Kompas.id
Kegusaran di Tengah...
Iklan

Kegusaran di Tengah Demokratisasi

Sebagian kalangan gusar dengan praktik demokrasi di Indonesia. Lalu muncul wacana mengembalikan sistem pemilihan eksekutif ke pemilihan tidak langsung. Padahal, solusi problem demokrasi ialah perbaikan partai politik.

Oleh
Ingki Rinaldi
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rw8tWw0hPhA74utrtyoT0e5duZc=/1024x643/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FDSCF0486_1555501376-e1555501469339-8.jpg
KOMPAS/KURNIA YUNITA RAHAYU

Suasana pencoblosan bagi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Yayasan Galuh, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (17/4/2019). Sebanyak 16 ODGJ menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2019.

Kegusaran sebagian kalangan itu didasari kecenderungan tingginya biaya politik. Kualitas pemimpin yang dihasilkan dari model pemilihan langsung juga dipertanyakan. Praktik politik uang relatif marak terjadi. Hal ini, bersama-sama dengan biaya politik yang tinggi, dipandang sebagai celah masuk dilakukannya tindak pidana korupsi.

Beberapa hal tersebut memunculkan sejumlah narasi untuk kembali ke model pemilihan di masa sebelum reformasi. Misalnya usulan kembali melakukan pemilihan presiden oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan pemilihan kepala daerah oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000