logo Kompas.id
Berbagai Cara, Puncak Tetap...
Iklan

Berbagai Cara, Puncak Tetap Rusak

Puncak selalu menjadi dilema. Tujuan wisata favorit, tetapi alamnya rusak atau sebaliknya. Padahal, dua hal itu bisa dilakukan bersama jika penataan kawasannya jelas dan benar.

Oleh
Aditya Diveranta/Dian Dewi Purnamasari/Neli Triana
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Eg8PywveCzVePAAJnf5Tld8-30E=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190614_FOTO-PILIHAN-KOMPAS_F_web_1560523175.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Kepadatan lalu lintas di ruas jalur Puncak Pass di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meski diberlakukan jalur satu arah, Minggu (9/6/2019).

Kawasan Puncak di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum lepas dari buah simalakama masalah antara tujuan wisata dan area konservasi. Jabodetabek sungguh bergantung padanya. Udara dingin, alam pegunungan dan hutannya memukau sekaligus pengendali keseimbangan lingkungan Ibu Kota dan sekitarnya. Sayang, atas nama pariwisata dan ekonomi, sisi konservasi lingkungan terabaikan.

Konservasi Puncak yang terbilang terabaikan bisa dibuktikan dengan fakta ketidakjelasan kebijakan penataannya sebagai kawasan hijau atau hutan lindung. Selama 17 tahun terhitung hingga 2018, setidaknya terjadi sembilan kali tanah longsor di Jalan Raya Puncak yang meliputi tiga kecamatan, yaitu Cisarua, Megamendung, dan Ciawi (Kompas, 20 Februari 2018).

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000