logo Kompas.id
Pemerintah Genjot Industri...
Iklan

Pemerintah Genjot Industri Petrokimia

Selain menjanjikan insentif pajak bagi investor, pemerintah juga mendorong perusahaan-perusahaan petrokimia untuk terus mengembangkan usahanya. Sektor industri ini turut menyumbang defisit perdagangan.

Oleh
Anita Yossihara
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hNWRv9AdQ9UPMzODV3dT1Mq2KXQ=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F49f31bab-0046-4065-92e3-2cb191ac6f17_jpg.jpg
KOMPAS/ANITA YOSSIHARA

Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik baru polietilena milik PT Chandra Asri di Cilegon, Banten, Jumat (6/12/2019). Pabrik baru itu diharapkan bisa menambah produksi polietilena tanah air serta menekan impor petrokimia.

CILEGON, KOMPAS - Pemerintah berupaya menggenjot industri petrokimia yang merupakan salah satu penyumbang terbesar defisit neraca perdagangan. Selain menjanjikan insentif pajak bagi investor yang menanamkan modalnya untuk industri petrokimia, pemerintah juga mendorong perusahaan-perusahaan petrokimia untuk terus mengembangkan usahanya.

Saat berpidato dalam persemian pabrik polietilena baru milik PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Banten, Jumat (6/12/2019), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa persoalan terbesar yang dihadapi bangsa ini adalah defisit transaksi jalan dan defisit neraca perdagangan. Salah satu penyebab defisit adalah masih banyaknya bahan baku produk dalam negeri yang berasal dari impor, termasuk petrokimia.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000