Lima Tewas akibat Bus Terperosok Sungai, Evakuasi Makan Waktu Sehari Penuh
›
Lima Tewas akibat Bus...
Iklan
Lima Tewas akibat Bus Terperosok Sungai, Evakuasi Makan Waktu Sehari Penuh
Lima orang tewas dalam kecelakaan bus yang terjadi di Jembatan Judel, Kelurahan Kesamben, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (7/12/2019) pagi. Hingga malam ini evakuasi bus masih berlangsung.
Oleh
SIWI YUNITA C
·2 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Lima orang tewas dalam kecelakaan bus yang terjadi di Jembatan Judel, Kelurahan Kesamben, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (7/12/2019) pagi. Hingga malam ini evakuasi bus masih berlangsung.
Korban yang tewas adalah para guru dan pengawas sekolah taman kanak-kanak asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Mereka adalah Naksabandi, Siti Fatimah, Kasihaten, dan Anita. Satu korban tewas lain adalah pengendara sepeda motor bernama Ridwan (74). Sebanyak 45 lainnya luka ringan dan dibawa ke RS Ngudi Waluyo Wlingi dan RS Wafa Kesamben, Blitar.
Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto, Kepala Polres Blitar, mengatakan, rombongan bus Fabian Anugerah yang ditumpangi guru-guru TK itu berencana berwisata ke Pasuruan. Saat hendak melewati Jembatan Judel di jalur Blitar-Malang, bus bernomor polisi AG 7555 UR yang dikemudikan Miftakhul Huda itu banting setir menghindari truk yang mogok di tepi jalan.
Dari arah yang berlawanan, yakni Timur ke Barat, muncul sepeda motor yang dikemudikan Ridwan. Tabrakan tak terelakan. Bus pun mengarah ke kanan dan masuk ke dalam sungai.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 07.00, tetapi hingga pukul 20.00, bus masih belum selesai dievakuasi. Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Wlingi Ipda Didik Sugiyanto mengatakan, bus sulit dievakuasi karena posisinya berada di dalam sungai. Pengangkatan bus harus menggunakan alat berat. ”Penumpang sudah selesai dievakuasi pagi tadi, tetapi untuk bus, kami harus menunggu alat berat datang. Kemungkinan 2-3 jam lagi evakuasi baru selesai,” kata Didik.
Penumpang sudah selesai dievakuasi pagi tadi, tetapi untuk bus, kami harus menunggu alat berat datang. Kemungkinan 2-3 jam lagi evakuasi baru selesai.
Akibat kecelakaan itu, jalur Blitar-Malang macet hingga 3 km di dua arah. Kendaraan harus bergantian melewati jalur tersebut karena sebagian jalur dipakai untuk mengevakuasi bus. Wahyu Nurdiyanto (40), warga yang biasa menggunakan jalur Blitar-Malang, mengatakan tidak ada jalur alternatif yang bisa dipakai untuk melewati Jembatan Judel. Kalaupun ada hanya muat untuk kendaraan kecil dan harus memutar di jalan-jalan kampung.
Didik mengatakan, sampai saat ini timnya belum mengolah tempat kejadian perkara karena evakuasi belum selesai. Akibatnya, penyebab kecelakaan juga belum bisa diketahui. Menurut Didik, lokasi kecelakaan bukan termasuk jalur rawan kecelakaan. Jalur itu lurus dan datar. Saat kecelakaan terjadi, jalur juga kering dan cuaca cerah.