Kiprah Para Penyandang Disabilitas di Jambore Nasional Mercedes-Benz
›
Kiprah Para Penyandang...
Iklan
Kiprah Para Penyandang Disabilitas di Jambore Nasional Mercedes-Benz
Keberadaan para penyandang disabilitas menjadi pembeda dalam perhelatan Jambore Nasional Mercedes-Benz Club Indonesia ke-14. Tidak sekadar menjadi obyek dari kegiatan sosial, mereka bisa unjuk gigi lewat kreasi.
Oleh
Fajar Ramadhan
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Keberadaan para penyandang disabilitas menjadi pembeda dalam perhelatan Jambore Nasional Mercedes-Benz Club Indonesia atau MBCI ke-14. Tidak sekadar menjadi obyek dari kegiatan sosial, mereka bisa unjuk gigi lewat kreasi.
Sabtu (7/12/2019) pagi hingga malam kemarin menjadi acara pamungkas Jambore Nasional MBCI ke-14 di Yogyakarta. Selain menjadi ajang kopi darat puluhan klub Mercedes-Benz dari sejumlah daerah, pergelaran tersebut sekaligus juga menjadi ajang jual-beli suku cadang dan mobil. Untuk meramaikan acara, souvenir hingga makanan dan minuman juga dijajakan di area tersebut.
Tampak stan-stan makanan berdiri di pelataran sebelah utara hingga timur Candi Prambanan. Di antara banyaknya stan tersebut, ada satu stan yang menarik perhatian sejumlah mata. Di bagian atasnya terpampang sebuah tulisan disabilitas. Meski tidak seramai stan penjual makanan atau minuman, stan disabilitas ini tidak pernah sepi sedari siang.
Di dalamnya duduk Muhammad Sabar (28) yang memperlihatkan mimik fokusnya sambil memegang canting di tangan kiri dan sebuah kain putih bercorak di tangan kanannya. Pria penyandang disabilitas parapeglia ini antusias menunjukkan kemampuannya membatik di tengah-tengah para pencinta Mercedes-Benz.
”Ini pertamanya kami diundang ke acara event mobil seperti ini. (Saya) sangat bersemangat karena ingin menunjukkan kalau berdaya,” katanya.
Sabar mulai membatik sejak tiga tahun yang lalu. Semua bermula saat ia mendapatkan lokakarya dari Direktur Zola Indonesia Lidwina Wury Akhdiyatni. Tidak ingin berhenti di lokakarya, Sabar dan keenam koleganya kini direkrut Wina untuk menjadi pembatik di salah satu rumah produksinya di Bantul.
Hasil karya Sabar dan kawan-kawannya dipajang di stan tersebut. Mulai dari kain 2 meter, tas, kantong, selendang, atau taplak meja. Sebagai bentuk apresiasi, motif pada kreasi yang dipamerkan juga seputar Mercedes-Benz. Baik logo jenama, varian mobil, hingga tulisan Jambore Nasional MBCI.
Komisioner Zola Indonesia Irene Juliana mengatakan, para penyandang disabilitas sangat bersemangat datang ke event yang tidak biasa mereka datangi ini. Momen-momen seperti ini, menurut dia, penting untuk menjadi ajang bagi penyandang disabilitas tampil ke hadapan publik. Jika perlu, bisa menginspirasi.
”Ila, salah satu penyandang disabilitas, dulu juga mencari kami karena melihat sebuah tayangan di televisi tentang kegiatan membatik kami,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Mercedes-Benz Club Indonesia Mahar Corleone mengatakan, selain mendapatkan bantuan amal, para penyandang disabilitas diberi ruang untuk memasarkan hasil kreasi mereka. Stan yang disediakan juga diberikan secara cuma-cuma.
”Saya selalu ingatkan ke teman-teman, sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat, bukan manusia yang naik Mercedes-Benz,” katanya.
Pertunjukan linimasa
Sementara itu, selama seharian penuh, area pelataran selatan Candi Perambanan menjadi ajang pameran linimasa varian Mercedes-Benz. Varian E-Class, C-Class, S-Class, A-Class, G-Class, V-Class hingga G-Glass dari beragam tahun produksi berbaris dengan rapi di halaman selatan Candi Prambanan.
Hingga menjelang petang, ada saja rangkaian-rangkaian baru yang memasuki pintu Ramayana Candi Prambanan, pintu masuk Jambore Nasional MBCI ke-14. Mobil dengan nomor polisi terlihat B paling mendominasi. Diikuti nomor-nomor polisi asal Jawa lainnya, seperti L, D, AB, AD, atau N.
Total ada 90 klub di bawah naungan MBCI yang hadir. MBCI sendiri merupakan satu-satunya komunitas resmi yang diakui PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia. Sebagai komunitas resmi terbesar di dunia, anggota MBCI tersebar mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi.
”Saya sangat gembira melihat mobil-mobil edisi lama hingga muda dapat berkumpul di tempat yang indah ini. Kami sangat mengapresiasi kecintaan mereka kepada produk kami,” kata Presiden Director PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Choi Duk Jun.
Keberadaan mobil-mobil tersebut turut menarik perhatian para wisatawan yang mengunjungi Candi Prambanan. Tidak sedikit dari mereka yang menyempatkan diri untuk berswafoto di tengah hamparan mobil-mobil Mercy.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti berharap agar acara-acara seperti MBCI ini semakin sering diselenggarakan di Yogyakarta. Hal ini penting mengingat hal tersebut juga berpengaruh besar terhadap masyarakat.
”Banyak tempat-tempat wisata di Yogyakarta yang turut merasakan manfaat dari MBCI ini,” katanya.