FotografiFoto CeritaMenjaga Tradisi Tahu Kediri
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Menjaga Tradisi Tahu Kediri

Tradisi tersebut dimulai saat Lauw Soen Hok yang akrab dipanggil Bah Kacung merintis pembuatan tahu takwa pada 1922. Usaha tersebut berkembang dan hingga kini mampu bertahan yang dikelola oleh generasi ketiga.

Oleh
IWAN SETIYAWAN
· 2 menit baca

Di sebuah buku sejarah kuliner peranakan Tionghoa disebutkan bahwa tahu masuk ke Indonesia bersama-sama perantau dari China yang datang ke tanah Jawa abad ke-11 hingga ke-12. Salah satu wilayah yang disebut adalah tepian Sungai Brantas yang waktu itu menjadi bagian dari Kerajaan Kadiri. Para perantau menemukan air bersih di wilayah ini sesuai untuk syarat pembuatan tahu seperti di tanah asalnya.

https://cdn-assetd.kompas.id/vvZN7mLq60xe-gFC-4w5Sqsy7qM=/1024x693/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191206SETG_1575660990.jpg
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Siap Jual

Dalam perkembangannya, tahu diterima sebagai makanan sehari-hari dan melebur dengan makanan lokal. Kini, tahu sudah menyebar ke seluruh Nusantara menjadi bagian dari kuliner tradisional.

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000