PAN Kemungkinan Akan Lebih Akomodatif terhadap Pemerintah
PAN harus rasional dan membuat program yang dapat dirasakan manfaatnya. Menjual ”surga dan neraka” di setiap perhelatan pemilu tidak relevan lagi.
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 30 Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional menyatakan dukungan kepada Zulkifli Hasan untuk kembali menjabat sebagai ketua umum. Jika Zulkifli terpilih di Kongres PAN yang akan dihelat pada Maret 2020, PAN dinilai akan lebih akomodatif terhadap pemerintah.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Nusa Tenggara Barat Muazzim Akbar mengatakan, dukungan 30 DPW terhadap Zulkifli disampaikan kemarin malam di Restoran Batik Kuring, Kompleks SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pertemuan yang diselenggarakan seusai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PAN itu murni inisiatif dari 30 DPW.
”Kami berkomitmen meminta saudara Zulkifli kembali memimpin PAN supaya dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan di tubuh partai selama ini, terutama soal perolehan suara,” ujarnya saat dihubungi, Minggu (12/8/2019), dari Jakarta.
Kompas mencatat, raihan suara PAN cenderung stagnan dan beberapa kali menurun sejak pertama kali mengikuti pemilu pada 1999. Pada 1999, PAN memperoleh 7,12 persen suara.
Perolehan suara itu turun menjadi 6,44 persen pada 2004 dan 6,01 persen pada 2009. Kemudian, pada 2014, raihan suara berhasil naik menjadi 7,57 persen. Namun, kembali merosot pada 2019, yaitu 6,84 persen.
Muazzim menambahkan, kepemimpinan satu periode belum cukup untuk memperbaiki tubuh partai. Bersama Zulkifli, PAN akan masuk empat besar dalam perolehan suara di Pemilihan Umum 2024.
Selain mendukung Zulkifli, 30 DPW juga mengusulkan Sulawesi Tenggara dipilih menjadi tempat Kongres PAN. Sulawesi Tenggara merupakan wilayah yang pejabat eksekutif ataupun legislatifnya didominasi PAN. Hal ini akan memberikan motivasi bagi wilayah lain untuk mendongkrak perolehan suara.
Sebelumnya, Rakernas V PAN memutuskan sembilan wilayah menjadi kandidat tempat kongres. Daerah itu dipilih berdasarkan raihan suara tertinggi atau daerah tempat kenaikan signifikan suara PAN pada Pemilu 2019.
Kesembilan calon tuan rumah itu adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Dalam pernyataan dukungan terhadap Zulkifli, ada empat DPW yang tidak hadir, yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Beda pendapat
Ketua DPW PAN Jawa Timur Masfuk menilai, pernyataan dukungan itu terlalu cepat mengingat kongres masih beberapa bulan lagi. Jawa Timur belum mau menyampaikan secara terbuka dukungannya.
”Kami lebih menyarankan agar semua tokoh PAN duduk bersama, bermusyawarah, untuk menentukan siapa kader PAN terbaik yang akan menjadi ketua umum,” katanya.
Kami lebih menyarankan agar semua tokoh PAN duduk bersama, bermusyawarah, untuk menentukan siapa kader PAN terbaik yang akan menjadi ketua umum.
Selain Zulkifli Hasan, ada lima tokoh lain yang kemungkinan akan ikut berkontestasi di kongres. Mereka adalah Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap, anggota Fraksi PAN di DPR Asman Abnur, Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Drajad Wibowo, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Baca juga: Geliat Kader Mengincar Kursi Ketua Umum PAN Menguat
Mulfachri Harahap mempertanyakan dukungan 30 DPW terhadap Zulkifli Hasan. Sebab, dia juga mengaku telah mengantongi dukungan dari 10 DPW. Total jumlah DPW PAN seluruh Indonesia adalah 34.
Kendati demikian, Mulfahcri tidak merinci daftar 10 DPW yang sudah menyatakan dukungan terhadap dirinya. ”Yang pasti, Sumatera Utara bersama saya,” ujarnya.
Sementara itu, calon ketua umum lainnya, Drajad Wibowo, tidak mau berkomentar terkait dukungan mayoritas DPW terhadap Zulkifli. Ia lebih fokus kepada program-program yang akan disampaikan di forum kongres nanti.
Drajad mengaku sudah bertemu sejumlah kalangan, antara lain unsur pemerintah, Muhammadiyah, dan peserta kongres. Dalam pertemuan itu, ia menyatakan, PAN harus mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang bermanfaat bagi rakyat.
”Baik di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, hukum, dan sebagainya,” katanya.
Wakil Ketua Umum PAN Totok Daryanto menyatakan, dukungan 30 DPW terhadap Zulkifli tersebut sudah resmi dan bisa dikonfirmasi. Jika ada kandidat lain yang juga merasa didukung oleh DPW-DPW, alangkah baiknya daftar DPW tersebut dibuka ke publik.
Jika Zulkifli terpilih di kongres, PAN cenderung akan lebih akomodatif terhadap pemerintah. ”Sikap resmi partai direpresentasikan oleh ketua umum. Jadi, kalau Zulkifli lebih cenderung kooperatif dengan pemerintah, saya kira PAN akan seperti itu ke depan,” katanya.
Sikap resmi partai direpresentasikan oleh ketua umum. Jadi, kalau Zulkifli lebih cenderung kooperatif dengan pemerintah, saya kira PAN akan seperti itu ke depan.
Menurut Totok, Pemilu 2019 sudah selesai. Joko Widodo dan Prabowo Subianto, dua tokoh yang berkontestasi di pemilu kemarin, sudah sama-sama berada di pemerintahan. Oleh sebab itu, tidak relevan lagi melanjutkan kencenderungan politik prapemilu.
Selain itu, PAN juga tidak mau terjebak dalam dikotomi koalisi dan oposisi yang menurut dia memang tidak dikenal dalam sistem ketatanegaraan. PAN akan mewujudkan program-program konkret yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
”Fungsi checks and balances akan tetap berjalan di parlemen. PAN akan menilai pemerintah berdasarkan rencana program yang diutarakan, tidak lagi dengan retorika kosong berupa oposisi atau koalisi,” katanya, menjelaskan sikap PAN ke depan.
Fungsi checks and balances akan tetap berjalan di parlemen. PAN akan menilai pemerintah berdasarkan rencana program yang diutarakan, tidak lagi dengan retorika kosong berupa oposisi atau koalisi.
Catatan Kompas, Zulkifli dan tokoh pendiri PAN Amien Rais berbeda pendapat pasca-Pemilu 2019. Zulkifli memutuskan mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dengan menemui Presiden Joko Widodo sepekan sebelum dilantik pada 20 Oktober 2019. Sebelum pertemuan itu, ia juga mengemukakan dukungan terhadap pemerintah tanpa syarat.
Sementara itu, dalam peringatan hari ulang tahun PAN, Agustus 2019, Amien menegaskan bahwa PAN akan menjadi oposisi bagi pemerintah. Namun, oposisi yang dimaksud juga bersifat konstruktif. Tidak asal memberikan kritik, tetapi juga mendukung jika kebijakannya baik (Kompas, 23/8/2019).
Pengaruh Amien berkurang
Perbedaan pandangan kedua tokoh itu berlanjut di Rakernas V PAN kemarin. Zulkifli lebih menekankan, partai harus rasional dan membuat program yang dapat dirasakan manfaatnya. Menjual ”surga dan neraka” di setiap perhelatan pemilu tidak relevan lagi.
Baca juga: Elite PAN Saling Sindir Mengenai Masa Depan Partai
Sementara Amien mengkritik sikap elite PAN yang menurut dia menderita ”rabun ayam” dan hanya mengutamakan kepentingan politik jangka pendek. PAN harus menghubungkan antara perjuangan di dunia dan akhirat.
Dukungan 30 DPW terhadap Zulkifli menandakan telah berkurangnya dominasi Amien di PAN.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno berpendapat, dukungan 30 DPW terhadap Zulkifli menandakan telah berkurangnya dominasi Amien di PAN. Pidato Amien sebetulnya menjadi pertanda bahwa Amien tidak mendukung Zulkifli menjadi ketua umum. Kendati demikian, 30 DPW tetap memilih Zulkifli.
Menurut dia, berkurangnya dominasi Amien di PAN akan melambungkan kembali nama tokoh-tokoh PAN lain yang juga berkontribusi terhadap partai. Mereka antara lain Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa.
”Saya percaya mereka akan kembali. Selama ini peran mereka tidak begitu terlihat karena Pak Amien yang terlalu dominan,” katanya.