Sudah Saatnya City Relakan Gelar Juara Liga Inggris
›
Sudah Saatnya City Relakan...
Iklan
Sudah Saatnya City Relakan Gelar Juara Liga Inggris
Pep Guardiola mengatakan, peluang Manchester City mempertahankan gelar juara Liga Inggris sudah habis. Mereka sudah keluar dari persaingan dan hanya bisa fokus pada setiap laga agar tidak kehilangan posisi.
Oleh
Prayogi dwi sulistyo
·4 menit baca
MANCHESTER, MINGGU — Manchester City kembali menelan kekalahan keempat kali setelah takluk dari rival sekota Manchester United, Minggu (8/12/2019) dini hari. Kekalahan ini membuat City bakal kesulitan mempertahankan gelar karena tertinggal 14 poin dari Liverpool yang berada di puncak klasemen.
City kalah dari Manchester United (MU) dalam laga lanjutan Liga Inggris dengan skor 1-2 di Stadion Etihad, Manchester. Kekalahan City cukup menyakitkan sebab mereka mampu menguasai permainan sepanjang laga. Mereka mengusai bola hingga 71 persen.
Namun, MU tampil lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. MU melepaskan sembilan tendangan dan dua diantaranya tepat sasaran serta berbuah gol. Sementara City berhasil melepaskan 15 tendangan dan hanya lima yang tepat sasaran.
Seperti yang diungkapkan Manajer Manchester City Pep Guardiola pada pekan lalu, peluang mereka untuk mempertahankan gelar juara Liga Inggris sudah habis. Mereka sudah keluar dari persaingan dan hanya bisa fokus pada setiap laga agar tidak kehilangan poin sambil berharap Liverpool tergelincir sebanyak lima pertandingan.
Akan tetapi, harapan tersebut sepertinya sulit terwujud sebab Liverpool terus melaju tanpa hambatan. Kemenangan Liverpool 3-0 atas tuan rumah Bournemouth pada Sabtu (7/12/2019) di Stadion Vitality, Bournemouth, membuat ”The Reds” masih tak terkalahkan dan baru sekali bermain imbang.
Guardiola menyadari, timnya kerap kesulitan mengantisipasi serangan balik lawan. Situasi tersebut berhasil dimanfaatkan MU untuk mencetak gol melalui tendangan penalti Marcus Rashford dan sepakan Anthony Martial dari sudut yang sempit.
”Kami kebobolan dari tiga atau empat serangan balik. Terkadang kami bisa mengendalikannya, tetapi terkadang kami harus berjuang lebih banyak,” ujar manajer asal Spanyol tersebut.
Kami kebobolan dari tiga atau empat serangan balik. Terkadang kami bisa mengendalikannya, tetapi terkadang kami harus berjuang lebih banyak.
Kesulitan City menahan serangan balik MU terjadi karena lemahnya lini pertahanan. Mereka memaksa Fernandinho yang berposisi gelandang untuk menjadi bek setelah Aymeric Laporte cedera.
Beberapa kali lini pertahanan City terlambat menutup pergerakan lawan atau sekadar memberikan gangguan. Hal tersebut terlihat dari proses gol yang diciptakan Martial. Penyerang asal Perancis tersebut dibiarkan bebas melepaskan tembakan ke gawang City.
Para pemain City terlihat hanya menutup ruang tembak Martial tanpa memberikan gangguan. Alhasil, Martial memiliki waktu berpikir untuk melepaskan bola ke sudut sempit yang sulit dijangkau Ederson Moraes.
Bek kanan Manchester City Kyle Walker mengakui, lini pertahanan timnya kalah mengantisipasi lini serang MU yang memiliki pemain cepat, serperti Martial, Rashford, Jesse Lingard, dan Daniel James.
”Kami pemain bertahan harus mengangkat tangan. Mereka memiliki pemain cepat dan mereka berhasil dengan rencana permainan seperti itu,” ujar Walker.
Di saat lini belakang mereka rapuh, City juga gagal mencetak gol lebih banyak meskipun memiliki sederet peluang emas. Mereka hanya bisa mencetak satu gol lewat sundulan bek Nicolas Otamendi melalui skema sepak pojok.
Lemahnya lini pertahanan City tidak hanya terlihat dari pertandingan melawan MU. City selalu kebobolan dalam sembilan laga terakhir.
City memiliki peluang untuk memperbaiki kekurangan mereka dengan membeli bek baru pada jendela transfer bulan Januari. Namun, Guardiola tidak mau memanfaatkan kesempatan tersebut dan memilih untuk menunggu Laporte sembuh.
Terus meningkat
Kemenangan ini membuat MU terus merangkak ke papan atas setelah mengawali musim ini dengan terseok-seok di papan tengah. Mereka saat ini berada di peringkat kelima dengan raihan 24 poin dan hanya berjarak lima poin dari Chelsea yang menduduki peringkat keempat.
Hasil kerja keras Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mulai membuahkan hasil. Ia mampu membuat tim yang tangguh dengan diisi beberapa pemain muda sehingga dapat berguna untuk rencana jangka panjang.
Solskjaer berhasil mengeluarkan potensi yang ada pada pemain muda, salah satunya gelandang Scott McTominay. McTominay bisa diandalkan untuk mengantisipasi ketidakhadiran Paul Pogba dan Nemanja Matic yang masih cedera.
Saya sangat senang karena anak-anak berkembang sesuai dengan arah yang kami tuju.
Dengan motivasi yang tinggi, para pemain MU berhasil mengeluarkan kemampuan mereka khususnya dalam kecepatan. ”Saya sangat senang karena anak-anak berkembang sesuai dengan arah yang kami tuju,” ujar manajer asal Norwegia tersebut.
Ia pun bangga karena MU tetap bisa mengalahkan City meskipun dalam beberapa tahun terakhir prestasi City lebih baik. Tak hanya itu, MU juga berhasil menjaga nama baik sebagai tim papan atas di Liga Inggris. Sebelumnya, mereka berhasil mengalahkan tim besar lainnya, Tottenham Hotspur. (AFP/AP/REUTERS)