Mengenal ”Classic Blue”, Warna Terpilih untuk 2020
›
Mengenal ”Classic Blue”, Warna...
Iklan
Mengenal ”Classic Blue”, Warna Terpilih untuk 2020
Pada 5 Desember 2019, Pantone Color Institute mengumumkan biru klasik sebagai warna terpilih untuk 2020. Warna ini bakal menjadi acuan baru bagi para pembuat tren.
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·4 menit baca
Classic blue is the new black. Pada 2020, warna biru klasik bakal menjadi acuan baru bagi para pembuat tren. Hitam yang selama ini dijuluki sebagai warna paling modis dan warna paling berwarna (the most colorful color) mungkin akan ”bersaing” dengan si biru.
Publik mengenal biru klasik dengan nama lain, yakni biru kobalt. Dalam sistem warna Pantone, warna tersebut diberi kode PANTONE 19-4052 Classic Blue.
Sistem warna ini disebut Pantone Matching System (PMS) dan telah disusun sejak 1963. Sistem dibuat untuk mengidentifikasi ragam warna menjadi bahasa yang universal. PMS disebut telah merevolusi cara publik mengomunikasikan warna.
Pada 5 Desember 2019, Pantone Color Institute mengumumkan biru klasik sebagai warna terpilih untuk 2020 (color of the year). Pantone Color Institute adalah institusi yang menyediakan jasa konsultasi produk kepada perusahaan. Institusi ini juga memprediksi tren warna global.
Biru klasik digambarkan sebagai warna yang elegan dalam kesederhanaan. Warna itu tenang dan dalam. Pantone menganalogikan biru klasik sebagai langit di kala senja.
”Itu (biru klasik) menyuarakan antisipasi. Ketika Anda memikirkan langit senja, hari sebenarnya belum berakhir. Anda berpikir, apa yang ada di depan kita? Warna itu meyakinkan dan memprovokasi pikiran. Warna itu juga menyoroti keinginan kita akan fondasi penahan yang bisa diandalkan. Sebab, kita sedang berada di ambang pintu menuju era baru,” kata Vice President of the Pantone Color Institute Laurie Pressman seperti dikutip dari Time (4/12/2019).
Warna tersebut mewakili sejumlah kualitas lain. Biru klasik menawarkan konsentrasi dan perasaan tenang terhadap batin. Biru klasik pun dinilai memberikan perlindungan dan kenyamanan yang universal.
Pantone menjabarkan biru klasik sebagai warna yang tidak agresif. Warna ini jujur, konsisten, dan bisa diandalkan ketika dunia tengah berada di gelombang ketidakpastian. Dalam ketenangan, biru klasik juga menyimpan kepercayaan diri yang mengacu pada terciptanya koneksi.
Mengutip laman resmi Pantone, Executive Director of the Pantone Color Institute Leatrice Eiseman mengatakan, umat manusia kini hidup pada era yang membutuhkan iman dan kepercayaan. Biru klasik dinilai mewakili kualitas-kualitas tersebut.
”Biru klasik mendorong kita untuk melihat melampaui sesuatu untuk memperluas pemikiran. Warna itu menantang kita untuk berpikir lebih dalam, meningkatkan perspektif, dan membuka komunikasi,” kata Eiseman.
20 tahun
Pemilihan warna tahunan ini telah terjadi selama 20 tahun. Pemilihan warna pertama kali diumumkan pada 1999. Pantone mengumumkan warna cerulean blue sebagai warna tahun 2000.
Kala itu, dunia sedang memasuki abad yang baru. Publik berada di kondisi ambivalen: bersemangat menyambut era baru, tetapi di sisi lain cemas akan sesuatu yang tak pasti, terlebih 2000 adalah masa cikal bakal berkembangnya teknologi. Publik pun tergerak mencari ketenangan dan pemenuhan batin.
Cerulean blue dinilai representatif dan menawarkan solusi untuk masa itu. Warna tersebut diasosiasikan sebagai masa istirahat yang menenangkan. Cerulean blue juga mewakili warna langit yang dipandang setiap hari. Hal tersebut memberikan dampak psikologis yang mengurangi kecemasan pada batin.
Pengumuman warna yang diadakan Pantone setiap Desember jadi salah satu hal yang dinanti para pelaku industri desain. Berita soal warna 2020 tersebar luas tak lama setelah pengumuman. Berita ini tersiar, antara lain, melalui akun Twitter Vogue Magazines, Time, dan Adobe Creative Cloud. Isu ini pun tengah hangat di kalangan desainer.
Lantas, kenapa pengumuman warna tahunan jadi penting?
Pantone memilih warna berdasarkan hal-hal makro dan mikro yang terjadi di dunia. Mereka menyebut pemilihan dilakukan sesuai what is taking place in our global culture at a moment in time atau apa yang terjadi dalam kultur global saat ini. Pemilihan warna pun dilakukan berdasarkan riset.
Ada banyak aspek yang diperhatikan dalam menentukan warna tahunan. Eiseman dalam wawancara dengan Glamour mengatakan, proses mula-mula yang dilakukan Pantone adalah mencermati warna-warna yang populer di dunia mode. Dunia itu dinilai punya peran besar dalam mencerminkan warna populer.
Kendati demikian, popularitas dan keterkaitan warna tersebut dengan publik harus diteliti lebih jauh. Penelitian pun dilakukan dengan mencermati lini-lini lain. Misalnya, industri otomotif, desain interior, hingga kosmetik. Rekognisi publik terhadap warna itu pun perlu diperhatikan.
Warna yang terpilih nantinya menjadi acuan para pegiat industri desain. Warna itu yang akan dijadikan acuan untuk menciptakan sebuah tren. Tidak hanya berdampak buat dunia desain, warna pilihan Pantone pun punya dampak signifikan terhadap dunia pemasaran.
Tahun lalu, Pantone memilih warna PANTONE 16-1546 Living Coral sebagai warna 2019. Warna ini mewakili dunia yang tengah berubah karena menguatnya penetrasi media sosial. Living Coral menunjukkan rasa optimisme, koneksi, dan pengejaran yang menyenangkan terhadap sesuatu. Warna tersebut diyakini sebagai inspirasi awal munculnya tren pohon Natal merah jambu di Amerika Serikat.