Bandara Bertaraf Internasional Mulai Beroperasi di Kalsel
›
Bandara Bertaraf Internasional...
Iklan
Bandara Bertaraf Internasional Mulai Beroperasi di Kalsel
Kalimantan Selatan akhirnya memiliki bandar udara yang representatif dengan mulai beroperasinya Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Selasa (10/12/2019).
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Kalimantan Selatan akhirnya memiliki bandar udara yang representatif dengan mulai beroperasinya Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Selasa (10/12/2019). Pengoperasian bandara baru bertaraf internasional itu juga untuk menghadapi lonjakan penumpang pesawat pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Pengembangan Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, sekitar 30 kilometer (km) dari Banjarmasin, dilakukan PT Angkasa Pura I (Persero) dalam beberapa tahun terakhir. Peresmian dimulainya pembangunan proyek pengembangan bandara tersebut dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Mei 2015.
Kami operasikan sekarang untuk mengantisipasi peak season libur Natal dan Tahun Baru.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, bandara yang representatif sebagaimana sudah lama didambakan masyarakat Kalimantan Selatan kini mulai dioperasikan. Pengoperasian bandara baru dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jasa transportasi udara.
”Kami operasikan sekarang untuk mengantisipasi peak season libur Natal dan Tahun Baru. Masyarakat yang akan pergi berlibur sudah bisa menikmati bandara baru dengan fasilitas yang nyaman dan tidak perlu berdesak-desakan lagi,” kata Faik dalam acara soft opening Terminal Baru Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, Selasa.
Pengembangan Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional untuk mengatasi permasalahan kekurangan kapasitas yang terjadi. Proyek ini terdiri dari pembangunan sisi darat yang meliputi pembangunan terminal baru dan gedung kargo serta pembangunan sisi udara yang meliputi perluasan apron.
Gedung terminal baru Bandara Internasional Syamsudin Noor memiliki luas 77.569 meter persegi atau delapan kali lebih luas dibandingkan dengan terminal lama yang hanya memiliki luas 9.043 meter persegi. Adapun terminal baru berkapasitas 7 juta penumpang per tahun atau lima kali lebih besar dari kapasitas terminal lama.
Terminal baru juga ditunjang dengan 42 unit konter check-in, 3 conveyor belt, dan ruang tunggu seluas 5.185 meter persegi. Tersedia pula lahan parkir seluas 34.360 meter persegi untuk kendaraan roda empat dan 2.420 meter persegi untuk kendaraan roda dua.
Perluasan juga dilakukan pada terminal kargo dan apron. Terminal kargo baru berkapasitas 44.000 ton per tahun dari sebelumnya hanya 22.297 ton per tahun. Apron bertambah menjadi 129.812 meter persegi dan mampu menampung 16 pesawat berbadan sempit (narrow body) dari sebelumnya hanya 80.412 meter persegi dan hanya dapat menampung 8 pesawat berbadan sempit.
Faik mengatakan, penambahan fasilitas bandara akan terus dilakukan secara bertahap. ”Karena bandara sudah bagus, nanti kami juga akan mengembangkan hotel sebagai fasilitas tambahan di bandara. Hotel itu akan dikelola oleh anak perusahaan kami. Nanti, secara bertahap, apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di sini akan kami penuhi,” tuturnya.
Kebanggaan
Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalsel Heriansyah menyatakan, masyarakat Kalsel bangga mempunyai bandara yang bagus, megah, dan bertaraf internasional. Kehadiran bandara baru yang dijuluki ”Jewel of Borneo” (Permata Kalimantan) itu diharapkan semakin menggeliatkan perekonomian Kalsel. Apalagi, Kalsel kerap menjadi tuan rumah kegiatan nasional.
”Bandara baru harus digunakan secara optimal untuk kemajuan daerah. Kami juga mengajak masyarakat Kalsel untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan fasilitas bandara yang menjadi kebanggaan ini,” ujarnya.
Anggota Komisi V DPR, M Rifqinizamy Karsayuda, mengapresiasi kinerja Angkasa Pura I yang telah membangun bandara yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalsel. ”Kami berharap, masyarakat Kalsel bisa turut menjaga keberadaan bandara ini, terutama menjaga kebersihan dan ketertibannya. Bagaimanapun, bandara ini adalah pintu masuk, sekaligus wajah banua di mata orang luar daerah,” katanya seusai meninjau kegiatan operasional bandara baru.
Menurut Armansyah (52), warga Martapura yang hendak terbang ke Jakarta, bandara baru Banjarmasin di Banjarbaru tidak kalah dengan bandara di kota-kota besar lain. ”Bandara sekarang lebih bagus dan luas serta terlihat megah dan mewah, jauh lebih baik dari bandara lama. Pokoknya, lebih oke dan lebih nyaman,” ucapnya saat ditemui di ruang tunggu keberangkatan.
Meski bandara baru sudah beroperasi, akses menuju bandara dari Banjarmasin masih belum begitu baik. Aksesnya juga baru dan tidak lagi menggunakan akses yang lama. Jalan sepanjang 2 km masih belum beraspal dan sepanjang 1,7 km baru selesai satu jalur.
”Akses itu akan diselesaikan tahun 2020 sebelum Juni,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalsel M Yasin Toyib.