Sepanjang 2019, sejumlah orang beramai-ramai kembali ke Twitter setelah akunnya tidak aktif selama beberapa waktu. Selama tahun ini pula, cuitan di Twitter diwarnai dengan banyolan dan sarkasme yang kerap disebut receh.
Oleh
Sekar Gandhawangi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemilik akun Twitter kerap diasosiasikan sebagai pengguna sosial media yang unik. Mereka kocak dengan banyolan-banyolan yang mengocok perut, tetapi juga ”sadis” dengan sarkasme yang tidak tanggung-tanggung. Ragam karakter tersebut biasanya dirangkum dalam satu kata: ”receh”.
Kata receh yang dimaksud tidak harfiah. Dalam jagad Twitter, receh merupakan ungkapan terhadap hal yang remeh-temeh. Kelakar jayus dan curhatan tak berarti pun juga dikatai receh oleh warganet.
Kendati isu receh kerap dinilai kurang berfaedah, toh, warganet menyukainya. Selain menghibur, warganet menjadikan Twitter untuk berekspresi secara bebas melalui tulisan, meme, dan gambar bergerak (gif). Tidak melulu soal kelakar, warganet pun kerap melepas emosi di linimasa. Cuitan bernada salty menjadi hal yang biasa dijumpai.
Di sisi lain, Twitter juga menampung beragam perspektif warganet terhadap sebuah topik. Isu-isu yang dibicarakan umumnya menggambarkan keresahan individu dan publik, tren global dan lokal, kisah inspiratif, dan pengetahuan.
Hal-hal tersebut dinilai menarik minat publik. Pada 2019, sejumlah orang bahkan beramai-ramai kembali ke jagad Twitter setelah akunnya tidak aktif selama beberapa waktu. Jumlah akun yang aktif kembali belum diteliti oleh Twitter.
”Ada banyak (pengguna media sosial) yang kembali menggunakan Twitter. Kami juga melihat adanya peningkatan engagement (keterikatan) pengguna terhadap platform ini. Dibandingkan data pada 2018, orang-orang menghabiskan waktu lima kali lebih lama di Twitter tahun ini,” kata Communications Lead Southeast Asia Twitter Cipluk Carlita, di Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Topik populer
Menurut dia, hiburan adalah salah satu topik terpopuler di Twitter. Topik hiburan mencakup antara lain film terbaru, olahraga, guyonan, kuliner, dan musik. Topik tersebut biasanya dikelompokkan dalam simbol tagar, misalnya #SEAGames2019.
Berdasarkan data yang dihimpun Twitter, ada 10 tagar yang paling banyak digunakan di Indonesia. Tagar pada peringkat pertama adalah #Agnezmo. Peringkat selanjutnya ialah #FotoProfilBaru, #Pemilu2019, #RecehkanTwitter, #Gosip90an, #Jokowi, #MataNajwa, #SobatAmbyar, #Gundala, #DariHalteKeHalte.
Orang-orang di media sosial itu senang dengan cuitan yang membuat mereka merasa seperti sedang diajak bicara.
Tagar #Agnezmo merujuk pada penyanyi asal Indonesia Agnes Monica (Agnez Mo) yang kini bermusik di Amerika Serikat. Selain membicarakan kariernya, warganet mengomentari pernyataan Agnes yang merasa tidak memiliki darah Indonesia.
#RecehkanTwitter digunakan pengguna Twitter untuk berbagi pengalaman atau kisah lucu sehari-hari. Sementara itu, #DariHalteKeHalte digunakan untuk berbagi info kuliner dan tempat menarik di sekitar halte dan stasiun. Tagar tersebut dibuat oleh pemilik akun @drhaltekehalte.
”Sejauh ini, ada 96 halte dan stasiun yang sudah kami kunjungi. Biasanya, kuliner yang kami unggah adalah UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah). Mayoritas (yang diunggah) adalah rekomendasi dari para pengikut,” kata Co-Founder @drhaltekehalte, Bowo.
Twitter pun merekam cuitan dengan retweet sepanjang 2019 di Indonesia. Cuitan dari jurnalis Najwa Shihab pada 25 September 2019 didapuk menjadi cuitan dengan retweet terbanyak, 135.832 retweet. Adapun cuitan itu diberi tanda suka sebanyak 124.919 kali. Berikut cuitan Najwa di Twitter:
”Pak Ketua DPR yth, jika benar ingin berdialog dgn mahasiswa, dgn rendah hati kami undang ke @matanajwa malam ini. Jadi publik bisa ikut menyimak. Jangan khawatir, tidak akan ada gas air mata di @matanajwa.”
Selain itu, Twitter menetapkan unggahan dari akun @Greschinov sebagai cuitan dengan tanda suka (like) terbanyak. Cuitan itu disukai 125.707 kali dan memperoleh 72.664 retweet. Erlangga Greschinov, pemilik akun tersebut, menggunakan Twitter untuk mengedukasi publik tentang bahasa Inggris secara sederhana. Berikut cuitan tersebut:
”Gunakan ’in’ untuk yang ’kurang’ spesifik: in March, in autumn, in 2019, in London. Gunakan ’on’ untuk yang ’lebih’ spesifik: on Monday, on my birthday, on 5th August, on the corner. Gunakan ’at’ untuk yang ’sangat’ spesifik: at 8 am, at work, at noon, at sunset.”
Unggahan dari Presiden Joko Widodo pun menjadi cuitan dengan komentar terbanyak. Ada 7.074 komentar yang disematkan pada cuitan Presiden. Cuitan itu menunjukkan aktivitas pagi Presiden bersama sang cucu, Jan Ethes, di Istana Bogor. Cuitan diunggah pada 21 September 2019.
Percakapan
Menurut Cipluk, Twitter menjadi menarik bagi warganet karena mengutamakan percakapan melalui tulisan. Cuitan yang mendapat respons dari banyak warganet biasanya adalah yang topiknya ringan, informatif, dan menghibur.
”Orang-orang di media sosial itu senang dengan cuitan yang membuat mereka merasa seperti sedang diajak bicara,” kata Cipluk.
Di sisi lain, menurut dia, jenis topik yang dibahas di Twitter tidak banyak berubah selama beberapa tahun terakhir. Hiburan masih menjadi topik yang paling digemari warganet.
Ada 10 tagar hiburan yang paling banyak digunakan selama 2019. Tagar-tagar tersebut adalah #Agnezmo, #AvengersEndGame, #GameofThrones, #SpidermanFarFromHome, #SobatAmbyar, #Gundala, #CaptainMarvel, #Avengers, #Twivortiare, dan #PerempuanTanahJahanam.
Sementara itu, ada 10 akun hiburan yang paling banyak dibicarakan di Indonesia tahun ini. Akun itu adalah Cenayang Film (@cenayangfilm), WatchmenID (watchmenid), Agnes Monica (@agnezmo), Addie MS (@addiems), Ernest Prakasa (@ernestpprakasa), Adhisty Zara (@zarajkt48), Rich Brian (@richbrian), Riska Amelia Putri (@R_AmelJKT48), Shani Indira Natio (@N_ShaniJKT48), dan Kunto Aji (@KuntoAjiW).
Selain hiburan, warganet juga sering membicarakan K-pop, olahraga, dan politik. Akun-akun yang paling banyak dibicarakan berdasarkan tiga topik itu adalah BTS (@BTS_twt), Badminton Talk (@BadmintonTalk), dan Presiden Joko Widodo (@Jokowi).
”Tahun ini juga ada cuitan ’Twitter, please do your magic!’ juga sering digunakan warganet. Cuitan ini biasanya digunakan untuk berbagi kebaikan buat orang-orang yang membutuhkan,” kata Cipluk.