Polri dalam Waktu Dekat Umumkan Hasil Penyelidikan

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Mahasiswa membawa poster untuk memeringati dua tahun penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan menggunakan air keras di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis (11/4/2019). Mereka antara lain mendesak agar kasus yang menimpa Novel Baswedan segera diselesaikan.

JAKARTA, KOMPAS - Kepolisian Negara RI dalam waktu dekat segera mengumumkan hasil penyelidikannya terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Argo Yuwono di Markas Besar Polri, menyatakan, penyidik Polri sangat serius dan bekerja keras mengungkap pelaku tindak pidana tersebut.

Keseriusan Polri mengungkap kasus Novel telah diungkapkan Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Azis kepada Presiden Joko Widodo, Senin (9/12) sore, saat diminta datang ke Istana Merdeka. ”Hingga kini, tim penyidik masih bekerja. Mudah-mudahan tidak lama lagi kami bisa menyampaikan perkembangan penyelidikan kasus itu,” kata Argo, Selasa (10/12/2019), di Jakarta.

”Hingga kini, tim penyidik masih bekerja. Mudah-mudahan tidak lama lagi kami bisa menyampaikan perkembangan penyelidikan kasus itu”

Menurut Argo, dalam proses penyelidikan tersebut, tim penyidik Polri telah memeriksa 73 saksi, mengumpulkan sejumlah barang bukti, dan menghimpun kesaksian dari masyarakat. Salah satu barang bukti itu merupakan rekaman kamera pengintai di sekitar lokasi peristiwa yang telah diperiksa oleh Kepolisian Federal Australia. Namun, hasil pemeriksaan kamera pengintai itu tidak mampu memberikan perkembangan signifikan dari penyelidikan kasus itu karena kualitas rekaman yang buruk.

Baca Juga: Kasus Novel Belum Juga Terungkap

KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Tim pencari fakta kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan bersama Kadiv Humas Polri Mohammad Iqbal menunjukkan berkas laporan setebal 2.700 halaman hasil dari pencarian faktas di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (17/7/2019). TPF menduga ada tiga orang yang dicurigai berkaitan dengan kasus penyiraman tersebut.

Selain itu, tambah Argo, Polri juga telah melibatkan tim penyidik KPK untuk membantu proses penyelidikan. Hal itu menunjukkan upaya Polri agar penyelidikan kasus itu berjalan transparan dan independen.

Presiden Jokowi sebelumnya memerintahkan Kapolri segera mengumumkan hasil penyelidikan kasus Novel Baswedan dalam beberapa hari ke depan. Saat dipanggil ke Istana Merdeka, Kapolri menyatakan telah mendapatkan bukti petunjuk kasus Novel yang menuju pada kesimpulan.

Baca Juga: Kepala Polri Segera Percepat Pengungkapan Kasus Novel Baswedan

”Sore kemarin, Senin (9/12), Kapolri udah saya undang (ke Istana Kepresidenan). Saya tanyakan langsung kepada Kapolri. Saya juga ingin mendapatkan sebuah ketegasan, ada progres atau ndak,” kata Presiden Jokowi menjawab pers di Jakarta, Selasa (10/12).

”Oleh karena itu, saya tidak kasih waktu (tenggat) lagi. Saya bilang secepatnya segera diumumkan. Saya tidak bicara masalah bulan. Kalau saya bilang secepatnya, berarti dalam waktu harian”

Menurut Presiden Jokowi, polisi telah mendapatkan temuan baru yang mengarahkan penyidikan sampai pada kesimpulan. ”Oleh karena itu, saya tidak kasih waktu (tenggat) lagi. Saya bilang secepatnya segera diumumkan. Saya tidak bicara masalah bulan. Kalau saya bilang secepatnya, berarti dalam waktu harian,” kata Presiden.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Warga dan sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Peduli KPK menggelar aksi dan musik dalam Peringatan 365 Hari Peristiwa Penyerangan terhadap Novel Baswedan di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/4/2018). Dalam aksi ini mereka mendesak Presiden Joko Widodo segera membentuk tim gabungan pencari fakta untuk kasus itu. Penyelidikan kasus penyerangan tersebut saat ini dinilai berjalan amat lamban dan tidak signifikan.