Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia Diresmikan Hari Ini
›
Jalan Tol Layang Terpanjang di...
Iklan
Jalan Tol Layang Terpanjang di Indonesia Diresmikan Hari Ini
Pemerintah akan meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek, Kamis (12/12/2019). Jalan tol layang terpanjang di Indonesia ini diharapkan dapat memecah kepadatan jalan tol di bawahnya, mulai dari Cikunir sampai Karawang.
Oleh
INSAN ALFAJRI/STEFANUS ATO/DIMAS WARADITYA NUGRAHA/EREN M
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah akan meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek pada Kamis (12/12/2019). Jalan tol layang terpanjang di Indonesia ini diharapkan dapat memecah kepadatan jalan tol di bawahnya, mulai dari Simpang Susun Cikunir hingga Gerbang Tol Karawang Barat.
Indonesia memiliki sejumlah proyek jalan tol layang dengan bentangan cukup panjang, salah satunya adalah pengerjaan proyek Jalan Tol Layang Becakayu yang saat ini masih berlangsung. Nantinya, jalan tol layang ini akan membentang hingga 23 kilometer, dari Bekasi Timur menuju Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Selain itu, di Bali, juga ada Jalan Tol Layang Bali Mandara yang membentang di atas Teluk Benoa sepanjang 12,7 km. Jalan tol layang yang diresmikan pada 2013 ini menghubungkan Kota Denpasar dengan kawasan Nusa Dua di Kabupaten Badung.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan, Jalan Tol Layang Jakarta-Ciampek (Japek) merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia. Kondisi ini membuat proses pembangunan konstruksi jalan tol layang ini menghadapi banyak tantangan.
”Pengerjaan baru bisa dimulai dari pukul 22.00 hingga 05.00 agar tidak mengganggu volume kendaraan yang mencapai 200.000 per hari. Ditambah lagi ada dua proyek lain secara bersamaan, yakni kereta cepat dan LRT,” ujarnya.
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek memiliki panjang 36,4 km dengan biaya investasi pembangunan tol Rp 16,23 triliun dan biaya konstruksi Rp 11,69 triliun. Jalan tol ini dibuka untuk mendukung libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Jalan Tol Layang Japek berada di antara Simpang Susun Cikunir dan Gerbang Tol Karawang Barat. Jalan tol layang ini dibangun untuk menambah kapasitas Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang saat ini padat. Rasio kendaraan dibandingkan dengan kapasitas jalan di atas batas yang ditetapkan atau di atas 0,8.
Namun, Jalan Tol Layang Japek hanya diperuntukkan bagi kendaraan bertonase rendah, golongan I dan golongan II. Adapun kendaraan golongan III sampai dengan golongan V atau yang berjenis truk melewati Tol Jakarta-Cikampek di bawahnya.
”Ini menjadi bagian dari manajemen lalu lintas untuk menghindari terjadinya kemacetan akibat pelambatan kendaraan bertonase besar saat menanjak masuk jalan tol layang,” kata Basuki.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, untuk memperlancar pergerakan kendaraan pada Natal dan Tahun Baru, akan ada pembatasan operasional mobil barang. Pembatasan kendaraan pada periode Natal diberlakukan pada 20-21 Desember dan 25 Desember 2019.
Sementara pada periode Tahun Baru berlangsung pada 31 Desember 2019-1 Januari 2020. ”Pembatasan berlaku pada enam ruas jalan tol di Jawa dan tujuh ruas jalan nasional di Jawa, Bali, dan Sumatera,” kata Budi.
Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek Djoko Dwijono berharap pembukaan jalan tol layang tersebut dapat mengurangi kemacetan di Jalan Tol Japek hingga sekitar 30 persen.
”Jalan tol layang tersebut dilengkapi dengan delapan akses jalur darurat yang terhubung dengan setiap simpang susun di jalur yang sudah ada,” ujarnya.