Aplikasi Perpustakaan Digital Tarik Minat Baca Generasi Milienial
›
Aplikasi Perpustakaan Digital ...
Iklan
Aplikasi Perpustakaan Digital Tarik Minat Baca Generasi Milienial
Untuk menarik minat baca kaum milenial dan meningkatkan budaya membaca di Kota Malang, Pemerintah Kota Malang meluncurkan aplikasi perpustakaan digital serta membuat kegiatan membaca dengan gawai, Kamis (12/12/2019).
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS – Untuk menarik minat baca kaum milenial dan meningkatkan budaya membaca di Kota Malang, Pemerintah Kota Malang meluncurkan aplikasi perpustakaan digital serta membuat kegiatan membaca dengan gawai bagi ribuan siswa, TNI, dan masyarakat umum. Kegiatan tersebut sekaligus untuk memecahkan rekor MURI membaca dengan gawai terbanyak di tanah air.
Kegiatan membaca dengan gawai serta peluncuran aplikasi perpustakaan digital dilakukan Kamis (12/12/2019) di halaman depan Balai Kota Malang, Jawa Timur. Sebanyak 2929 peserta turut membaca bersama-sama menggunakan gawai yang dimiliki. Kegiatan itu memecahkan rekor MURI membaca terbanyak dengan gawai. Tahun lalu, kegiatan serupa dilakukan di Bandung dengan jumlah peserta 1400-an orang.
“Kegiatan ini untuk mendorong anak-anak muda, milenial, lebih tertarik membaca. Ini untuk meningkatkan minat baca kami yang dinilai masih rendah,” kata Wali Kota Malang Sutiaji.
Menurut Sutiaji, selama ini anak-anak muda lebih dekat dengan gawai dalam keseharian. Sehingga, untuk menarik minat baca, maka dinilai akan lebih mudah dilakukan melalui gawai.
Untuk mendukung penguatan minat baca secara digital itu, maka Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip Kota Malang melakukan digitalisasi ribuan buku miliknya. Dari 14.000-an judul buku, sebanyak 1.232 judul sudah diubah dalam format digital.
Dari 14.000-an judul buku, sebanyak 1.232 judul sudah diubah dalam format digital.
“Kegiatan hari ini sekaligus untuk meluncurkan aplikasi perpustakaan digital Kota Malang. Di perpustakaan digital ini ada 1.232 judul buku dari berbagai bidang. Untuk sementara lebih banyak di bidang kebudayaan. Harapannya, ke depan, semakin banyak buku koleksi Perpustakaan Kota Malang bisa didigitalkan,” kata Kepala Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip Kota Malang Suwarjana.
Aplikasi perpustakaan digital tersebut bernama "Malang Cilin Digital Access" (Malang City Library and Information). Untuk mengembangkan aplikasi tersebut, Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip Kota Malang bekerjasama dengan Gramedia Digital Nusantara.
Pentingnya digitalisasi buku tersebut, menurut Suwarjana, adalah untuk melayani minat baca masyarakat yang terus meningkat. “Misalnya saja untuk satu judul buku hanya ada lima koleksi, padahal yang membutuhkan banyak. Artinya banyak yang tidak bisa membacanya pada saat dibutuhkan. Itu sebabnya digitalisasi buku ini penting, agar bisa diakses masyarakat dengan lebih mudah,” katanya.
Ke depan, Suwarjana mengatakan, belasan ribu koleksi Perpustakaan Kota Malang diharapkan bisa turut diubah menjadi bentuk digital. “Banyak buku-buku sejarah kuno yang akan rusak jika dibiarkan begitu saja. Untuk mencegah itu, akan lebih baik buku-buku itu didigitalkan sehingga koleksinya akan terus bisa dibaca hingga kapanpun juga,” katanya.
Andini Aviolla (13), siswa SMPN 13 Kota Malang, mengaku lebih senang membaca menggunakan gawai. Menurutnya, membaca menggunakan gawai lebih mudah adn tidak repot membawa-bawa buku ke mana-mana.
“Senangnya membaca di gawai adalah karena mudah dan ringkas. Tidak perlu repot membawa buku berat-berat ke mana-mana,” kata siswa yang menyukai buku-buku sejarah dan misteri tersebut.
Menurut Andini, selama ini sebagai pelajar, dirinya sudah terbiasa menggunakan gawai bukan hanya untuk komunikasi namun juga untuk belajar. “Di sekolah, kami sudah terbiasa mengerjakan ujian menggunakan gawai. Nilai juga kadang langsung diberikan oleh guru di sana. Ada aplikasi yang terkoneksi dengan website sekolah. Jadinya, kami sudah terbiasa menggunakan gawai untuk belajar,” katanya.