Kalibaru Proyek Percontohan Pengentasan Warga dari Kemiskinan
›
Kalibaru Proyek Percontohan...
Iklan
Kalibaru Proyek Percontohan Pengentasan Warga dari Kemiskinan
Kawasan Kalibaru, Jakarta Utara, dicanangkan sebagai proyek percontohan penanggulangan kemiskinan dengan kolaborasi lintas institusi. Perkampungan nelayan ini dipilih karena masalah kemiskinan yang dinilai kompleks.
Oleh
IRENE SARWINDANINGRUM
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kawasan Kalibaru, Jakarta Utara, dicanangkan sebagai proyek percontohan pengentasan rakyat dari kemiskinan dengan kolaborasi lintas institusi. Perkampungan nelayan ini dipilih karena masalah kemiskinan yang dinilai kompleks di sana dan jajaran kelurahan yang dianggap mempunyai kinerja baik.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, proyek pengentasan masyarakat dari kemiskinan ini merupakan kolaborasi pemerintah, dunia usaha, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas masyarakat setempat.
”Semua pihak bersama-sama menyiapkan programnya, merencanakan, dan eksekusi. Dari pengalaman itu, kami berharap bisa nanti dimanfaatkan untuk tempat-tempat yang lainnya. Sekaligus juga kita punya program CAP (Community Action Plan). Jadi, sebagian tempat-tempat itu kita bisa sama-sama selesaikan,” katanya seusai Rapat Kerja Daerah Penanggulangan Kemiskinan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman DKI Jakarta Suharti mengatakan, pola kolaborasi diharapkan dapat mengatasi masalah kemiskinan lebih cepat. Ke depan, pembelajaran dari Kalibaru diharap dapat diterapkan di tempat lain.
Anies mengatakan, kampung-kampung dengan masyarakat berstatus sosial ekonomi rendah, akan ditingkatkan kesejahteraannya. Tujuannya agar kampung-kampung tersebut menjadi baik dan sehat.
Gubernur mengatakan, di Jakarta, ruang seluas 3 meter x 4 meter persegi bisa menjadi ruang hidup tujuh orang. Orang sulit untuk hidup layak, termasuk sulit mengakses udara bersih.
Di perkampungan Tambora, misalnya, terasa udara pengap dan suasana gelap karena sinar matahari tidak tembus akibat tempat yang sempit dan saling berimpit. Udara lembab dan lingkungan tidak sehat. Di Jakarta, mereka yang makmur dengan mereka yang hidup dalam kemiskinan, tidak bertemu. ”Kami merasa harus ada ekstra untuk membereskan kemiskinan di Jakarta,” ujarnya.