Mantan Model Malaysia Selundupkan Sabu di Dalam Kaleng Minuman
›
Mantan Model Malaysia...
Iklan
Mantan Model Malaysia Selundupkan Sabu di Dalam Kaleng Minuman
Oleh
Aditya Diveranta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Polisi menangkap mantan model Malaysia, DY (39), karena menyelundupkan 3 kilogram narkoba jenis sabu di dalam kemasan kaleng bubuk minuman suplemen. Barang haram itu telah disita polisi untuk kepentingan penyelidikan kasus tersebut.
Penelusuran terhadap perempuan itu dilakukan sejak akhir November 2019 hingga kemudian dia ditangkap di sebuah apartemen di kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (10/12/2019).
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan, ada sekitar lima kaleng yang ternyata berisi sabu disimpan di dalam sebuah koper.
”DY adalah warga negara Indonesia yang kerap bolak-balik menempuh perjalanan Indonesia-Malaysia. Polisi sempat mengejar dia di apartemen kawasan Cikokol, Tangerang, Banten, hingga akhirnya ia berhasil ditangkap di apartemen kawasan BSD,” ungkap Hengki, Kamis (12/12/2019).
Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Erick Frendiz mendapat keterangan, mantan suami DY adalah seorang warga negara Malaysia. Setelah belasan tahun tinggal dan bolak-balik Indonesia-Malaysia, DY baru mulai menyelundupkan sabu ke Indonesia pada awal 2019.
”Tersangka yang dulunya kerap mengisi program stasiun televisi Malaysia ini mengaku baru beraksi sejak 2019. Sebagai pengedar yang juga pemakai, DY mengaku, sabu diedarkan untuk kawasan Tangerang dan Jakarta,” kata Erick.
Kepala Unit Narkoba I Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Arif Oktora mengatakan, paket sabu yang disimpan di dalam kaleng bubuk minuman itu seberat 3 kilogram. Selain kaleng berisi sabu, di dalam koper DY juga terdapat 200 butir pil ekstasi.
Dari keterangan DY, Arif menjelaskan, koper milik DY diselundupkan melalui kota Kuching, Serawak, Malaysia, kemudian dibawa lewat jalur darat ke Pontianak, Kalimantan Barat. Dari sana, ia membawa koper dalam penerbangan ke Jakarta. Paket sabu yang dia selundupkan tidak terdeteksi karena dilapisi aluminium.
”DY bermain dengan modus yang apik sebab kaleng sabu selundupannya tampak seperti barang yang melalui pengepresan pabrik. Tidak seperti narkoba selundupan biasanya, yang kelihatan seperti barang palsu,” ujar Arif.
Terkait kasus ini, Arif masih mendalami keterangan bagaimana sindikat DY melakukan distribusi barang. Dari keterangan sementara, DY mendapat suplai barang dari seorang pengedar kewarganegaraan Nigeria di Malaysia.
Mengenai peredaran tersebut, Erick mengatakan, penyelundupan narkoba dari Malaysia dan Singapura adalah hal yang paling diwaspadai. Sebab, November lalu, 21 kilogram sabu asal Malaysia juga diselundupkan lewat jalur laut via Dumai dan Bengkalis di Riau menuju Jakarta.
”Sebagian besar sindikat jaringan Asia berasal dari Malaysia dan Singapura. Jalur peredarannya macam-macam dan perlu terus diawasi,” lanjutnya.