Para pebulu tangkis Indonesia yang tampil dalam Final BWF World Tour mengincar kemenangan dalam dua gim untuk menempati posisi dua besar penyisihan grup agar dapat lolos ke semifinal.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
GUANGZHOU, RABU — Format round robin tak membuat persaingan lebih mudah dibandingkan dengan sistem gugur. Setiap gim dan poin yang dimenangi sangat berarti dalam format yang digunakan pada babak penyisihan grup turnamen bulu tangkis Final BWF World Tour.
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Jonatan Christie mendapat awal yang baik dalam turnamen pengujung tahun tersebut. Di Tianhe Gynasium, Guangzhou, China, Rabu (11/12/2019), mereka meraih kemenangan dua gim dalam laga grup masing-masing.
Hendra/Ahsan yang bersaing di Grup B ganda putra menang atas Aaron Chiah/Soh Wooi Yik (Malaysia), 21-19, 21-16. Pada grup B ganda campuran, Hafiz/Faizal mengalahkan rekan pelatnas, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, 21-11, 21-19. Adapun Jonatan di Grup A tunggal putra menang atas Anders Antonsen (Denmark), 23-21, 21-16.
Kemenangan dua gim itu itu menjadi modal baik bagi mereka untuk mengamankan posisi dua besar di grup sebagai syarat lolos ke semifinal. Namun, posisi sementara Hendra/Ahsan dan Jonatan berada di bawah Lee Yang/Wang Chi Lin (Taiwan) dan Kento Momota (Jepang) yang menang dengan skor lebih baik.
Kemenangan Lee/Wang atas sesama pemain Taiwan, Lu Ching Yao/Yang Po Han, 21-16, 21-12, menempatkan mereka di puncak klasemen, disusul Hendra/Ahsan di posisi kedua. Lee/Wang unggul karena memiliki perbedaan poin menang-kalah (42-28) yang lebih besar dari Hendra/Ahsan (42-35).
Jonatan, dengan selisih poin 44-37, juga berada di posisi kedua. Dia berada di bawah Momota (42-19) yang menang, 21-10, 21-9, atas Wang Tzu Wei (Taiwan). Inilah sebabnya, setiap poin dalam format round robin sangat berarti untuk menentukan posisi klasemen.
”Idealnya, kami harus selalu menang dua gim untuk memperbesar peluang lolos. Kemenangan ini menjadi modal, tetapi kami harus tetap fokus. Menang pada pertandingan pertama belum tentu lolos dari penyisihan grup,” kata Hendra.
Namun, menang dua gim dalam setiap pertandingan menjadi tantangan besar meski mereka unggul dalam statistik pertemuan dari setiap lawan di Grup B. ”Setiap pemain memiliki gaya main berbeda, jadi tantangan dan kesulitannya pun berbeda,” lanjutnya.
Ahsan mengutarakan tantangan lain. Meski turnamen baru dimulai, persaingan telah terasa dalam tensi tinggi.
”Tekanannya besar sekali. Semua pemain top dunia berusaha mendapatkan hasil terbaik. Kami harus tetap waspada karena masih ada dua laga berikutnya di fase grup,” kata Ahsan yang akan berhadapan dengan Lu/Yang pada Kamis.
Puncak
Kemenangan dua gim mengantarkan Hafiz/Gloria ke puncak klasemen bersama Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang). Ini terjadi setelah Watanabe/Higashino menang atas Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China), 21-15, 21-15.
Hafiz/Gloria dan Watanabe/Higashino memiliki jumlah kemenangan, selisih gim, dan selisih poin yang sama. Posisi mereka akan ditentukan kemudian berdasarkan hasil pertemuan kedua pasangan itu.
Pada ganda putra Grup A, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berada pada peringkat kedua meski menang atas Li Junhui/Liu Yuchen (China), 21-18, 14-21, 21-18. Kevin/Marcus tertinggal dari Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe yang menang dua gim, 21-19, 21-13, atas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dalam persaingan sesama pemain Jepang.
Dalam laga lain, kekalahan dialami Anthony Sinisuka Ginting dari Chou Tien Chen (Taiwan), 21-11, 15-21, 23-25, pada Grup B. Anthony mengatakan, kekalahan itu terjadi karena dia tak bisa mempertahankan ritme permainan. Anthony berharap bisa tampil lebih tenang saat melawan Chen Long (China), Kamis.
Kekalahan juga dialami wakil ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Setelah memenangi gim pertama dalam laga ketat, peraih medali emas SEA Games Manila 2019 itu akhirnya kalah dari Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), 21-19, 5-21, 9-21.