Bantuan Alat Disalurkan ke Daerah Rawan Bencana di NTB
›
Bantuan Alat Disalurkan ke...
Iklan
Bantuan Alat Disalurkan ke Daerah Rawan Bencana di NTB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat mengoptimalkan rencana kontingensi dan bantuan peralatan bagi desa-desa dengan risiko bencana. Hal itu untuk mengantisipasi ancaman bencana memasuki musim hujan.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat mengoptimalkan rencana kontingensi dan penyediaan peralatan bagi desa-desa dengan risiko bencana. Hal itu untuk mengantisipasi ancaman banjir dan longsor memasuki musim hujan.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Lombok Barat, pada dasarian (sepuluh hari) pertama Desember 2019, hujan umumnya mulai terjadi di sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kategori rendah hingga sedang. Hujan berkategori sedang terjadi di Lombok bagian barat, Lombok bagian utara, dan Sumbawa Barat.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Lombok Barat Luhur Tri Uji Prayitno, Kamis (12/12/2019), mengatakan, pada dasarian kedua Desember, peluang hujan di atas 20 milimeter per dasarian tinggi, yakni berkisar 80-100 persen. Sementara peluang hujan di atas 50 milimeter per dasarian di seluruh wilayah NTB berkisar 10-60 persen.
Dengan kondisi itu, BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem memasuki periode musim hujan. Cuaca ekstrem itu meliputi hujan lebat, angin kencang, dan angin puting beliung.
Mulai masuknya musim hujan di NTB turut menjadi perhatian pemerintah daerah NTB. Sejalan dengan itu, langkah antisipasi terhadap potensi bencana alam yang dipicu cuaca ekstrem disiapkan.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB Ridha Ahyana mengatakan, pihaknya telah memetakan desa-desa sesuai tingkat risiko bencana longsor ataupun banjir. Dari pemetaan itu, BPBD telah membantu desa dengan risiko banjir dan longsor paling tinggi. Bantuan peralatan disalurkan, antara lain genset, mesin pemotong kayu, senter besar, portofon (handy talkie), dan tali karmantel (tali untuk kebutuhan penyelamatan).
Menurut Ridha, sesuai kemampuan BPBD, baru 20 desa yang bisa dibantu. Desa-desa tersebut antara lain Sambik Elen, Santong, Pendua, Sambik Bangkol, dan Tanjung di Lombok Utara; Cendi Manik, Gelangsar, dan Batu di Lombok Barat; dan Karang Sideman serta Aik Berik di Lombok Tengah. Desa lain yang mendapat bantuan juga berada di Kota Bima dan Kabupaten Bima.
Berdasarkan data Kompas,wilayah-wilayah tersebut memiliki catatan bencana alam, seperti banjir dan longsor. Akhir Desember 2016, misalnya, terjadi banjir yang mengakibatkan lima kecamatan di Kota Bima terendam banjir setinggi 1-2 meter, antara lain di Kecamatan Rasanae, Rasanae Timur, Rasanae Barat, dan Punda. Di saat sama, banjir merendam Desa Maria dan Desa Kambilo, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima.
Sementara longsor, antara lain, terjadi di Dusun Landungan, Desa Untur Macan, Kabupaten Lombok Barat. Akibatnya, empat rumah tertimbun longsor dan menyebabkan 3 orang tewas, 12 orang luka berat, serta 3 orang luka ringan.
Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahsanul Halik menambahkan, selain upaya jangka pendek, secara bertahap mereka juga terus mendorong peningkatan kesiapsiagaan semua lapisan masyarakat. Tidak hanya ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan longsor, tetapi juga bencana lain, seperti gempa bumi dan erupsi gunung api.