Hasil pemetaan potensi bencana pada awal musim hujan ini menunjukkan, delapan dari 31 kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, berpotensi diterjang angin puting beliung.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Hasil pemetaan potensi bencana pada awal musim hujan ini menunjukkan, delapan dari 31 kecamatan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, berpotensi diterjang angin puting beliung. Pemerintah daerah setempat pun meningkatkan kewaspadaan.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember Muhammad Saduki ketika dihubungi dari Banyuwangi, Kamis (12/12/2019). ”Saat ini ancaman yang paling nyata ialah puting beliung. Kemarin (Rabu, 11/12/2019) sore masih ada puting beliung yang menyebabkan satu rumah roboh dan satu orang luka ringan,” ujarnya.
Saduki merinci, delapan kecamatan yang berpotensi diterjang puting beliung ialah Ledok Ombo, Sumber Jambe, Sukowono, Kalisat, Sumbersari, Tempurejo, Mumbulsari, dan Ajung. Di masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan seperti saat ini, potensi puting beliung tersebut meningkat.
BPBD Jember juga mengimbau masyarakat waspada menghadapi ancaman banjir dan longsor. Potensi longsor terdapat di tujuh kecamatan, yaitu Kencong, Gumuk Mas, Sumber Baru, Rambi Puji, Bangsal Sari, Tempurejo, dan Balung. Sementara potensi longsor terdapat di lima kecamatan, yaitu Sumber Baru, Tanggul, Panti, Arjasa, dan Silo.
Potensi longsor biasanya terjadi di awal musim hujan setelah musim kemarau panjang. Kondisi tanah yang merekah akibat kemarau membuat daya rekatnya melemah. Rekahan tanah juga dapat menjadi celah masuknya air yang mengikis tanah sehingga mengakibatkan longsor.
”Guna mengantisipasi aneka ancaman bencana, BPBD Jember akan mengoptimalkan kerja sukarelawan dan desa tangguh bencana. Saat ini sudah ada 41 desa tangguh bencana. Tahun depan, jumlahnya akan kami tingkatkan menjadi 58 desa tangguh bencana,” ujar Saduki.
BPBD Jember hingga pertengahan Desember mencatat empat peristiwa puting beliung. Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jember Asrah Joyo Widono menyebut, puting beliung pertama terjadi 4 Desember di Kecamatan Ledok Ombo, Kalisat, Mayang, Pakusari, dan Arjasa.
Kejadian kedua, puting beliung melanda Ledokombo pada 5 Desember. Selang empat hari, giliran Kecamatan Rambipuji, Sukorambi, dan Tanggul dilanda puting beliung. Terakhir, pada 11 Desember, puting beliung menerjang Silo dan Mumbulsari.
”Hingga saat ini tercatat 111 rumah rusak ringan, 6 rumah rusak sedang, 3 rumah rusak berat, 1 tempat ibadah rusak ringan, 1 unit fasilitas kesehatan rusak ringan, 5 unit tempat usaha rusak ringan, 1 sekolah rusak ringan, dan 3 orang korban luka,” tutur Asrah.