logo Kompas.id
Pemicu Penyakit Ganas...
Iklan

Pemicu Penyakit Ganas Terperangkap di Teluk Jakarta

Pengaruh arus bolak-balik pasang surut membuat sampah, termasuk sampah plastik, terus terjebak di Teluk Jakarta. Hal ini berpotensi meningkatkan dampak buruk sampah laut pada manusia.

Oleh
J Galuh Bimantara/Aguido Adri
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yjSPeGJHUmNJWxlK4H2Gc96Nj50=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F588c3a57-48d8-4979-988c-ccb0ba4ebecb_jpg.jpg
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Ketiadaan tempat pembuang sampah resmi membuat warga membuang sampah ke Sungai Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Hal tersebut membuat sungai tercemar dan air berwarna kehitaman, Kamis (12/12/2019).

JAKARTA, KOMPAS — Riset yang mengonfirmasi bahwa sebagian besar jumlah sampah di Teluk Jakarta berjenis plastik makin menunjukkan betapa tidak sehatnya perairan di utara Ibu Kota, yang ujungnya mengancam kesehatan manusia. Apalagi, dari pemodelan-pemodelan yang ada, sampah plastik bakal terus terperangkap dan terkumpul di Teluk Jakarta.

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Muhammad Reza Cordova dan Intan Suci Nurhati, menulis, setiap hari rata-rata 97.098 buah sampah masuk ke Teluk Jakarta dari sembilan sungai, dengan bobot rata-rata 23 ton per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 59 persen merupakan sampah plastik (Scientific Reports, 10/12/2019).

Editor:
nelitriana
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000