Mantan Model Selundupkan Sabu untuk Dijual saat Perayaan Tahun Baru
›
Mantan Model Selundupkan Sabu ...
Iklan
Mantan Model Selundupkan Sabu untuk Dijual saat Perayaan Tahun Baru
Sabu yang diselundupkan DY (39), mantan model Malaysia yang tertangkap di kawasan Tangerang Selatan, Banten, Selasa (10/12/2019) lalu, diketahui sebagai pasokan untuk dijual saat perayaan Tahun Baru.
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sabu yang diselundupkan DY (39), mantan model yang tertangkap di kawasan Tangerang Selatan, Banten, Selasa (10/12/2019) lalu, diketahui sebagai pasokan untuk dijual saat perayaan Tahun Baru. Polisi kini berusaha menyelidiki orang-orang dekat yang diduga berkaitan dengan jaringan DY.
Dari proses penyelidikan, polisi menangkap lagi seorang rekan model DY berinisial SR (34) di kawasan perumahan elite di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (12/12/2019) lalu. Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Erick Frendriz menyatakan, SR adalah warga negara Indonesia yang telah berkawan dengan DY selama belasan tahun.
”DY dan SR berteman dekat. Mereka aktif berhubungan. Saat penangkapan DY pada Selasa lalu, ia juga sedang janjian bertemu SR. Lalu kami coba telusuri SR hingga akhirnya tertangkap di kawasan Cibubur,” ucap Erick saat dihubungi, Jumat (13/12/2019).
Dari DY, Erick menyebutkan sabu yang diselundupkan dalam kaleng bubuk minuman suplemen adalah untuk permintaan saat Tahun Baru. Dari pertemuan dengan SR, DY diduga akan bertransaksi narkoba.
”Ada dugaan mengarah ke sana (permintaan sabu untuk akhir tahun), tapi sampai saat ini SR masih diselidiki polisi. Saat ditangkap, SR kedapatan sedang mengonsumsi satu klip sabu,” ucap Erick.
Kepala Unit Narkoba I Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Arif Oktora mengatakan, DY mengakui bahwa sabu seberat 3 kilogram untuk dijual saat Tahun Baru. ”Ia berencana mendistribusikan barang tersebut di kawasan Tangerang dan Jakarta,” ungkapnya.
DY yang telah mendistribusikan sabu sejak Januari 2019 ini diduga bagian dari sindikat jaringan internasional Malaysia. Ia diketahui telah melancarkan bermacam modus penyelundupan. Arif menjelaskan, DY sebelumnya menyelundupkan sabu lewat kaleng sarden.
Kaleng yang digunakan untuk sabu, lanjut Arif, bentuknya tidak seperti modus penyelundupan pada umumnya. Kaleng yang digunakan tampak seperti telah melalui pengepresan pabrik. Kemasan ini tampak berbeda dengan kaleng bekas yang telah dibuka.
”Kemasannya seperti asli dari pabrik. Lalu saat kaleng dibuka, sabu di dalamnya dibungkus dengan foil aluminium. Modusnya rapi sekali,” katanya.
Atas penangkapan DY, polisi sebelumnya menyita sekitar 5 kaleng sabu dan 200 pil ekstasi dalam sebuah koper. Dari keterangan DY, koper tersebut diselundupkan melalui Kota Kuching, Serawak, Malaysia, kemudian dibawa lewat jalur darat menuju Pontianak, Kalimantan Barat.
Dari Pontianak, DY kemudian membawa koper tersebut melalui jalur penerbangan menuju Jakarta. Adapun paket sabu selundupan itu tidak terdeteksi dalam sistem keamanan di pesawat.
Terkait hal ini, Kepala Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi berjanji mendalami sindikat yang melibatkan jaringan internasional ini. Sebab, polisi mewaspadai sejumlah peredaran narkoba internasional yang masuk ke Indonesia, sebagian besar sindikat berasal dari Malaysia dan Singapura.
Pada November lalu, kasus penyelundupan dari Malaysia juga terjadi. Sebanyak 21 kilogram sabu tersebut dibawa melalui jalur laut via Dumai dan Bengkalis di Riau menuju Jakarta.