Apabila perusahaan tempat Anda bekerja membagikan bonus akhir tahun, berikut ini kiat pengelolaan yang ideal sesuai rencana keuangan.
Oleh
PRITA HAPSARI GHOZIE
·3 menit baca
Saat mendekati akhir tahun, banyak karyawan yang menantikan hadirnya penghasilan tambahan berupa bonus. Bonus adalah penghasilan yang bersifat tidak rutin, mungkin hanya diperoleh satu kali dalam setahun bekerja. Apabila ternyata perusahaan tempat Anda bekerja juga membagikan bonus, berikut ini kiat pengelolaan yang ideal sesuai rencana keuangan.
Dalam membelanjakan bonus, kesalahan yang kerap dilakukan adalah berutang untuk membeli barang sebelum bonus tersebut sampai di tangan. Apabila ingin menggunakan patokan jumlah bonus tahun lalu, Anda sebaiknya pertimbangkan juga bagaimana keadaan keuangan perusahaan tempat bekerja saat ini. Setelah mendapatkan kepastian mengenai jumlah bonus yang akan diterima, berikut ini adalah prioritas pengelolaannya.
Pertama, pembayaran kewajiban utama. Izinkan saya mengingatkan untuk menyisihkan bonus untuk kewajiban agama, seperti zakat ataupun perpuluhan, tentunya. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan bonus untuk melunasi tunggakan pajak atau pembayaran kewajiban lain yang mungkin tertunda.
Kedua, melunasi utang konsumtif. Contoh utang konsumtif yang perlu segera dilunasi adalah berbagai pinjaman yang diambil untuk mendanai pembelian atau aktivitas yang tidak mendatangkan produktivitas. Berbagai keinginan, seperti membeli tiket liburan, belanja daring, dan berbagai pembelian konsumtif, sayangnya banyak didanai dengan berutang.
Saat ini, setiap orang menjadi lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman hanya dengan bermodalkan KTP saja. Dengan biaya pinjaman serta administrasi yang cukup tinggi, bahkan bisa mencapai di atas 10 persen per tahun, saat memperoleh tambahan penghasilan dapat dialokasikan untuk pelunasan pinjaman tersebut.
Ketiga, menambah dana darurat. Tidak bosan saya mengingatkan pentingnya memiliki dana darurat yang cukup dalam keuangan rumah tangga. Kebutuhan tak terduga dan bersifat mendesak, seperti musibah, memberi bantuan saudara, atau sekadar memperbaiki tempat tinggal, membutuhkan dana tunai yang segera. Berikut ini adalah contoh kebutuhan dana darurat dalam rumah tangga.
Apabila biaya hidup sebuah rumah tangga adalah Rp 5 juta per bulan, saldo sejumlah Rp 15 juta untuk dana darurat merupakan tindakan yang bijaksana. Dana darurat sebaiknya ditempatkan dalam bentuk tabungan agar mudah dicairkan menjadi tunai serta tidak memiliki risiko naik dan turun nilainya dalam jangka waktu singkat.
Keempat, menambah tabungan dan investasi untuk tujuan keuangan yang dimiliki. Bonus sangat cocok untuk dapat dialokasikan menambah saldo target dana untuk beberapa tujuan keuangan keluarga. Jika masih lajang, dana pernikahan menjadi prioritas utama alokasi tabungan.
Adapun jika sudah berkeluarga, dana pendidikan anak, baru kemudian dana pensiun, dapat diurutkan dalam skala prioritas. Baik untuk mereka yang lajang maupun keluarga, bonus juga sangat baik dijadikan dana untuk uang muka pembelian rumah tinggal.
Jangka waktu investasi dan profil risiko investor tetap perlu diperhatikan. Untuk tujuan keuangan di bawah dua tahun, pilihan produk investasi yang berisiko rendah, seperti reksa dana pasar uang, dapat diambil. Untuk tujuan keuangan dua hingga lima tahun, pilihan produk investasi seperti surat berharga negara ritel dapat dipilih. Adapun untuk tujuan keuangan di atas lima tahun, pilihan produk investasi seperti reksa dana saham ataupun emas dapat diambil.
Bagi Anda yang telah memasuki usia 50 tahun, pilihan untuk menambah aset produktif akan dapat menambah penghasilan rumah tangga, terutama saat nanti sudah pensiun. Aset investasi yang dapat memberikan penghasilan dalam bentuk aset berwujud contohnya adalah membeli properti kemudian disewakan. Apabila Anda lebih nyaman dengan
aset keuangan, alternatif seperti surat berharga negara ritel dapat memberikan penghasilan investasi secara berkala.
Kelima, bersenang-senang bersama orang tersayang. Penelitian terbaru menemukan bahwa uang ternyata dapat membeli kebahagiaan hanya jika digunakan untuk membeli waktu berkualitas bersama orang tersayang.
Jangan lupa juga bahwa usaha dan kerja keras tetap wajib untuk dinikmati oleh setiap orang dan keluarganya. Wisata ibadah ataupun wisata ke lokasi yang indah dapat menjadi pilihan untuk melepas kejenuhan serta tekanan pada masa sebelumnya. Bonus ini juga bisa dipakai untuk berbelanja barang konsumsi yang sedikit lebih mahal ataupun dipakai untuk memenuhi kebutuhan hobi.