logo Kompas.id
Memuliakan Bahan Alami
Iklan

Memuliakan Bahan Alami

Misi Amadeus Pribowo adalah mengenalkan bahan natural Indonesia. Upaya itu ia lakukan melalui produknya, Cahaya Naturals.

Oleh
Anastasia Joice
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/gyJL8WTarHxJiQQ71v3vzeB21G8=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191213JOE01_1576280662.jpg
Kompas

Amadeus Pribowo, pendiri Cahaya Naturals, produk perawatan kulit berbahan dasar alami.

Tinggal dan bersekolah di negara empat musim tidak membuat Amadeus Pribowo terlepas dari masalah cuaca dan kulit. Perubahan iklim membuat kulitnya mengelupas, terutama ketika musim dingin tiba. Musim panas, beda lagi masalahnya.

Sudah berbagai macam krim ia gunakan untuk mengatasi gatal dan ruam.

“Apalagi, di Kanada tidak ada budaya menggunakan losion,” kata Bowo, panggilannya, yang sempat sulit mendapatkan solusi untuk masalah kulitnya. Sebagian besar krim yang digunakannya tidak berhasil. Sampai akhirnya dia menemukan sabun yang mengandung bahan alami.

Sembari menyelesaikan studi doktoralnya pada bidang bioteknologi di Kanada, Bowo kemudian membuat sendiri sabun yang terbuat dari bahan alami pada 2013. Lama kelamaan, banyak teman yang menyukai sabun buatannya. Bowo dan istrinya mulai serius memproduksi kosmetik perawatan kulit yang berbahan alami, cocok untuk kulit sensitif, dan harga terjangkau.

“Sejak awal saya menamai merek produk saya Cahaya Naturals, merek yang mudah diucapkan, baik oleh orang Indonesia maupun orang asing,” jelas Bowo yang ditemui di Jakarta.

Setelah 11 tahun tinggal dan bersekolah di Kanada, pada 2014 Bowo dan keluarganya kembali ke Indonesia.

Ingin lebih serius mengembangkan usahanya, pada 2016 Bowo tidak sekadar memproduksi kosmetik dalam skala kecil. Dia membentuk perusahaan yang menaungi usaha rumahannya.

Bowo juga menemukan, ternyata di Indonesia banyak bahan-bahan alami berkhasiat dan dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik. Dia menyebutkan beberapa bahan alami Indonesia yang dipakai merek kosmetik dari luar negeri. Dia pun melihat peluang besar ketika mendapati produk perawatan kulit berbahan alami yang ada di pasaran merupakan barang impor dengan harga selangit.

Peluang mengembangkan usaha terbuka semakin lebar ketika Cahaya Naturals terpilih menjadi perawatan kulit resmi pada sebuah kegiatan olah raga beberapa waktu lalu. Misi Bowo mengenalkan bahan natural Indonesia sekaligus memperkenalkan produknya semakin terbuka. Dengan berpartisipasi dalam pesta olah raga ini, merek Cahaya Naturals lebih dikenal masyarakat. Selain dijual di supermarket premium, produk Cahaya Naturals juga dipasarkan secara dalam jaringan. Saat ini sudah ada sekitar 25 produk Cahaya Naturals, seperti sabun cair, sampo, losion, termasuk perawatan kulit untuk bayi.

Iklan

Bahan alami

Bowo berkomitmen untuk membuat kosmetik yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, wewangian buatan, atau minyak mineral. Dia pun terus menggali bahan yang tersedia di Indonesia untuk diolah. Bahan-bahan itu antara lain tamanu. Minyak tamanu atau nyamplung (Calophyllum inophyllum) yang diekstrak dari biji pohon tamanu.

“Melalui komunitas, saya mencari bahan apa yang sedang banyak dibicarakan. Ternyata salah satunya adalah minyak tamanu. Dasarnya orang riset, saya selalu melakukan riset atas bahan-bahan yang ada. Ternyata, minyak tamanu ini dapat menyembuhkan luka lebih cepat,” jelas Bowo.

Bowo menggunakan tamanu sebagai bahan untuk losion tangan, sabun pencuci muka, dan sabun badan.

Selain tamanu, Bowo juga menggunakan mentega dari buah pohon tengkawang atau meranti merah. Setidaknya ada 12 jenis tengkawang yang biasa dimanfaatkan masyarakat. Bowo dan salah satu periset dari Kalimantan mendapatkan dana dari USAID untuk meriset tengkawang, Tengkawang banyak terdapat di Kalimantan dan sudah menjadi bahan alami yang dikenal suku Dayak. Umumnya, tengkawang tumbuh di hutan sepanjang aliran sungai. Biji tengkawang yang sudah tua jatuh ke tanah lalu menjadi makanan hewan.

Biji tengkawang yang dipres dan dipanaskan akan menghasilkan mentega tengkawang. Tengkawang berkasiat melembabkan. Pada masa lalu, tengkawang juga digunakan sebagai bahan pembuat lilin. Bowo menggunakan tengkawang antara lain untuk produk losion tangan dan perawatan tumit kaki yang kering.

Harga produk berbahan natural lebih mahal dibandingkan dengan produk berbahan kimia. Memberikan edukasi kepada pelanggan perihal memilih produk alami, menjadi salah satu tantangan bagi Bowo. “Ada yang bilang produk ini berbau seperti jamu, padahal kalau orang asing senang bau alami seperti ini,” kata Bowo, tertawa.

Pengembangan bisnis

Menjadi pemenang pada Blibli.com Big Start Indonesia 2019 memberi manfaat besar bagi Bowo. Selain hadiah Rp 500 juta, produk Cahaya Naturals juga dipromosikan.

Tidak hanya promosi di laman Blibli.com, Bowo juga mendapat berbagai pelatihan. “Kami diberi pelatihan mengenai perjalanan calon pembeli sehingga tertarik dan akhirnya membeli produk. Seperti, bagaimana meningkatkan keingintahuan calon pembeli, menyajikan foto yang bagus sehingga calon pembeli tertarik, serta bagaimana meningkatkan keinginan pembeli, seperti dengan memberi diskon dan sebagainya,” paparnya.

Bowo juga mempelajari, teknik pemasaran melalui berbagai kanal mendukung penjualan dan citra produk.

Berbekal modal dan pengetahuan tambahan, Bowo berniat memasarkan produk baru pada awal tahun depan. Selain itu, ia juga sudah merancang banyak langkah untuk mengembangkan usahanya. “Tetap memakai bahan dasar natural. Masih rahasia. Kami juga mau mengembangkan ekspor ke Thailand, Vietnam, dan Amerika Utara,” tambah Bowo.

Editor:
dewiindriastuti
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000