Pelari Ambil ”Race Pack” Sekaligus Berwisata di Kota Lama
›
Pelari Ambil ”Race Pack”...
Iklan
Pelari Ambil ”Race Pack” Sekaligus Berwisata di Kota Lama
Sebagian besar peserta mengambil paket lomba atau ”race pack” Semarang 10K di Gedung Oudetrap, Kota Lama, Semarang, pada Sabtu (14/12/2019). Mereka sekaligus memanfaatkan momen pengambilan ”race pack” untuk berwisata.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sebagian besar peserta mengambil paket lomba atau race pack Semarang 10K di Gedung Oudetrap, Kota Lama, Semarang, pada Sabtu (14/12/2019). Mereka sekaligus memanfaatkan momen itu untuk menikmati keindahan Kota Lama.
Ajang Semarang 10K hasil kerja sama Pemerintah Kota Semarang dan harian Kompas kembali digelar untuk kedua kalinya, Minggu, 15 Desember. Lomba lari 10 kilometer ini dapat disebut agenda tutup tahun ajang lari di Indonesia.
Pengambilan race pack Semarang 10K dimulai Jumat, 13 Desember. Namun, banyak peserta yang masih bekerja di daerah asalnya sehingga sebagian besar peserta baru dapat mengambil pada Sabtu ini.
Begitu masuk Gedung Oudetrap, peserta langsung tertarik untuk berfoto di spot logo Semarang 10K. Setelah itu, mereka menuju ruang utama, tempat pengambilan race pack. Dengan menunjukkan sejumlah berkas yang dipersyaratkan, race pack bisa diambil.
Di sudut ruangan, terdapat BIB Checking atau pengecekan nomor lomba. Dengan sekali pemindaian pada BIB, nomor pun muncul di layar. Peserta langsung mengabadikannya dengan kamera. Ada juga papan tempat menuliskan kesan, pesan, dan harapan akan Semarang 10K.
Mubari (45), peserta asal Kabupaten Batang, Jateng, mengatakan, dirinya mengambil race pack sekaligus berjalan-jalan di Kota Lama. ”Baru bisa ambil hari ini, sekaligus ajak keluarga jalan-jalan,” kata Mubari, yang datang bersama delapan anggota keluarganya.
Peserta Semarang 10K asal Kabupaten Kudus, Jateng, I Dewa Gede, mengatakan tak sabar menjalani lomba. ”Yang penting kebersamaannya. Ini barusan ketemu sama teman-teman sekomunitas saat ambil race pack. Bisa sekalian jalan-jalan di sekitar Kota Lama,” tuturnya.
Dennis Mulwa Isika (39), pelari asal Kenya, mengatakan, di Semarang 10K, dirinya ingin memperbaiki personal best atau catatan waktu terbaiknya. Catatan waktu terbaiknya saat ini 30 menit 31 detik. Untuk itu, ia mempersiapkan diri dengan baik selama tiga bulan untuk mendapat hasil optimal.
Selain itu, ia juga ingin menikmati keindahan Kota Lama dan Semarang. ”Bagaimanapun, warisan budaya adalah cerminan tradisi di satu kota. Semarang memiliki itu, yang membuatnya menjadi kota yang ramah dan disukai orang-orang. Semarang memiliki kekuatan nilai sejarah,” ujar Dennis.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, kemudahan akses ke Semarang membuat Semarang 10K semakin berdaya tarik. ”Artinya, semangat Pemerintah Kota Semarang untuk menggairahkan kunjungan wisata terwujud dengan jumlah peserta dari luar Semarang yang cukup signifikan, yaitu 68 persen,” ucapnya.
Semarang 10K 2019 diikuti 2.000 peserta yang terbagi dalam tiga kategori, 10K Open sebanyak 25,8 persen, 10K Nasional sebanyak 71,9 persen, dan 10K Pelajar sebanyak 2,3 persen. Peserta yang berasal dari luar Kota Semarang sebanyak 68 persen dengan total pelari asing sebanyak 13 peserta.