Di bawah asuhan Freddie Ljungberg, penampilan Arsenal tidak jauh berbeda dengan saat masih ditangani Unai Emery yang dipecat akhir bulan lalu. Laga lawan Manchester City, Minggu (15/12/2019) malam, jadi pembuktiannya.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
LONDON, SABTU — Di bawah asuhan Freddie Ljungberg, penampilan Arsenal tidak jauh berbeda dengan saat masih ditangani Unai Emery yang dipecat pada akhir bulan lalu. Tim berjuluk ”The Gunners” tersebut masih tampil inkonsisten.
Alhasil, pertemuan Arsenal dengan Manchester City dalam pertandingan Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Minggu (15/12/2019) pukul 23.30 WIB menjadi waktu bagi Ljungberg untuk menunjukkan kemampuannya dalam meracik strategi.
Dalam empat laga di seluruh kompetisi yang sudah dijalani bersama Ljungberg, Arsenal baru memperoleh satu kemenangan, yakni saat mengalahkan tuan rumah klub sekota West Ham United dengan skor 3-1. Selebihnya, Arsenal mengalami satu kali kalah dan dua kali imbang.
Ironisnya, dalam empat pertandingan tersebut, gawang Arsenal selalu kebobolan. Pada pertandingan terakhir saat bertemu tuan rumah Standard Liege di Liga Europa Grup F, Arsenal harus bersusah payah untuk mendapatkan hasil imbang. Mereka tertinggal dua gol terlebih dahulu sebelum penyerang Alexandre Lacazette dan gelandang muda Bukayo Saka menyamakan kedudukan.
Arsenal mendapatkan keuntungan karena Eintracht Frankfurt takluk dari Vitoria de Guimaraes dengan skor 2-3. Mereka dapat menjadi juara grup dengan selisih dua poin dari Frankfurt.
Dalam pertandingan tersebut, Ljungberg berusaha merotasi pemainnya dengan memberikan kesempatan pada pemain muda. Ia ingin para pemain binaan akademi Arsenal mendapatkan pengalaman bertanding.
”Kadang-kadang saya merasa kasihan kepada para pemain muda kami karena banyak dari mereka belum dipinjamkan. Mereka tidak memiliki pengalaman bermain selama 90 menit untuk jangka waktu yang lebih lama,” ujar Ljungberg, yang sebelumnya menjabat sebagai pelatih tim U-23 Arsenal seperti dikutip dari situs klub Arsenal.com, Sabtu (14/12/2019).
Keputusan Ljungberg berbuah hasil ketika Saka mampu mencetak satu gol penting untuk menyamakan kedudukan. Gol tersebut tercipta melalui tendangan jarak jauh dari luar kotak penalti di tengah kepungan pemain lawan.
Melihat penampilan beberapa pemain muda Arsenal yang semakin meningkat, keputusan Ljungberg dalam menentukan komposisi skuadnya saat bertemu Manchester City menarik untuk ditunggu.
Sebelumnya, ia mendapatkan kritikan keras dari pendukung Arsenal karena menurunkan gelandang Granit Xhaka dan bek Shkodran Mustafi dalam pertandingan debutnya sebagai pelatih ketika bertemu Norwich City di Liga Inggris. Xhaka dan Mustafi dianggap sebagai pemain yang gagal oleh pendukung Arsenal.
Keinginan pendukung Arsenal untuk mendapatkan pelatih baru semakin kuat ketika Arsenal takluk dari Brighton & Hove Albion dengan skor 1-2. Mereka menganggap, penampilan Arsenal semakin menurun di bawah kepemimpinan Ljungberg.
Melawan Manchester City yang dihuni pemain dengan kemampuan di atas rata-rata, Ljungberg tidak dapat membuat keputusan gegabah jika ingin terus bertahan menjadi pelatih Arsenal. Saat ini, Arsenal masih berada di peringkat ke-9 dengan raihan 22 poin. Kemenangan atas Manchester City sangat dibutuhkan untuk dapat menembus posisi zona Eropa atau lima besar.
Manfaatkan cedera lawan
Ljungberg dapat memanfaatkan momen keputusasaan City dalam mempertahankan gelar juara Liga Inggris. City masih berada di peringkat ke-3 dan tertinggal 14 poin dari Liverpool yang berada di puncak klasemen.
City yang musim lalu tampil heroik dengan merebut lima dari enam trofi domestik telah kehilangan banyak poin. Mereka mengalami empat kali kekalahan dan dua kali hasil imbang.
Penampilan City mulai memburuk sejak ditinggal bek Aymeric Laporte karena cedera. Absennya Laporte membuat lini pertahanan City menjadi rapuh. Fernandinho yang berposisi gelandang harus menambal lubang yang ditinggalkan Laporte.
Situasi semakin buruk ketika bek andalan City lainnya, John Stones, harus keluar lapangan dengan tertatih-tatih ketika menghadapi rival sekota Manchester United pekan lalu. Ia mengalami cedera hamstring sehingga tidak dapat turun pada pertandingan terakhir babak penyisihan Liga Champions Grup C melawan Dinamo Zagreb.
Manajer Manchester City Pep Guardiola juga kesulitan untuk menentukan memilih bek kiri. Ini setelah Oleksandr Zinchenko cedera dan kebugaran Benjamin Mendy diragukan.
Adapun bek kiri baru Angelino penampilannya masih belum bisa diandalkan karena beberapa kali terlambat dalam mengambil keputusan sehingga membuat lawan dapat mencetak gol.
Lini serang City juga terkendala oleh masalah cedera. Sergio Aguero belum dapat memperkuat City sehingga posisinya digantikan Gabriel Jesus. Aguero belum bermain sejak City mengalahkan Chelsea pada akhir November lalu karena cedera otot.
Guardiola pun telah mengonfirmasi bahwa ia tidak akan menurunkan Aguero saat City bertemu Arsenal besok Minggu. ”Dia (John Stones) cedera otot dan tidak tahu kapan dia akan kembali. Aguero masih belum berlatih dengan tim,” ujar manajer asal Spanyol tersebut, seperti dikutip dari situs klub Mancity.com.
Sang kapten David Silva juga mengalami masalah ketika City bertemu MU. Ia belum bisa berlatih bersama dengan rekan-rekannya sehingga Guardiola belum dapat memastikan apakah Silva akan diturunkan saat menghadapi Arsenal. (AFP)