Masa sepuluh tahun dalam berkarya bukan waktu yang singkat. Apalagi jika kegelisahan untuk selalu menghasilkan karya-karya baru dan lebih baik terus menggelitik.
Oleh
WISNU DEWABRATA
·5 menit baca
Masa sepuluh tahun dalam berkarya bukan waktu yang singkat. Apalagi jika kegelisahan untuk selalu menghasilkan karya-karya baru dan lebih baik terus menggelitik. Kegelisahan seperti itulah yang dirasakan desainer Ria Miranda.
Tahun ini, untuk ketujuh kalinya Ria menggelar pergelaran busana tunggal, ”The Seventh Annual Show 2020”. Ria mengaku sempat ragu karena tuntutan untuk selalu bisa menghadirkan karya-karya dan terobosan baru bagi para pelanggan setia bukanlah hal mudah. Namun, pergelaran rutin tahunan itu terbukti tetap sukses digelar di The Hall Senayan City, Jumat (29/11/2019).
Dalam pergelaran itu, Ria memamerkan sejumlah rancangan terbaru, baik berupa koleksi siap pakai maupun rancangan idealis versi lini Signature.
Ria membagi pergelaran busana tunggalnya itu dalam dua sesi. Untuk membangkitkan suasana yang pas, dia juga menghadirkan dua penyanyi pop tenar, Reza Artamevia dan Tulus.
Ada banyak tema yang dihadirkan Ria pada sesi pertama. Di antaranya, ia menyuguhkan tema ”Mimosa”, ”Serunai”, koleksi anak hasil kolaborasi dengan Disney, serta koleksi bertema ”Wastra Nusantara”.
Tema pertama bercerita tentang perjalanan transformasi Ria beserta karya-karyanya menuju kebaikan. Sementara tema kedua lebih mengusung rancangan-rancangan busana dengan akar serta asal-usul budaya Indonesia. Untuk tema rancangan anak-anak, Ria banyak memasukkan beberapa karakter Disney, seperti Mickey dan Minnie Mouse, ke dalam pola di baju, celana, topi, dan juga scarf.
Ciri khas rancangan Ria juga tampak kental pada desain pakaian anak yang ditampilkan. Seperti pemakaian bahan kain halus dan ”jatuh”, desain yang sederhana, juga melalui penerapan warna-warna pastel cerah yang memang sudah dikenal sebagai ciri khas Ria.
Pada tema ”Wastra Nusantara”, Ria mencoba memadukan unsur-unsur budaya tradisional ke dalam busana berhijab rancangannya. Beberapa daerah yang dia pilih terutama daerah yang memang menjadi cabang basis penjualan jenama Ria Miranda, seperti Aceh, Padang, Pekanbaru, Jawa, dan Kalimantan Timur.
”Konsep tahun ini memang berbeda dengan sebelumnya. Pada sesi pertama sifatnya lebih menghibur. Para pelanggan loyal kami, tergabung dalam Ria Miranda Loyal Community (RMLC), ikut dilibatkan di landas peraga. Begitu juga karya-karya kolaborasi kami, baik dengan Disney maupun Tokopedia,” ujarnya.
Edisi Signature
Di sesi kedua, Ria hadir dan memberi kejutan dengan menampilkan 40 tampilan rancangan busana Signature terbaru, yang dinilai jauh lebih berani. Lewat rancangan-rancangan anyar itu, Ria tampak ingin mencoba keluar dari pakem ciri khas karya yang selama ini melekat pada dirinya.
Tema ”Bias” menjadi tajuk rancangan koleksi Ria untuk Signaturekali ini. Dia juga berharap karya rancangan, yang menurut Ria dibuat dengan membebaskan diri, bisa menjadi semacam benchmark atau trendsetter berbusana Tanah Air di masa mendatang.
Ada banyak unsur dan elemen baru memang dia terapkan dalam rancangan koleksi busana Signature itu. Salah satunya penerapan lebih banyak pilihan warna yang jauh lebih berani (vibrant), bahkan mengejutkan ketimbang warna-warna yang biasa dia pakai pada rancangan koleksi-koleksi sebelumnya.
Selama ini, pada lini siap pakai, karya-karya busana Ria memang identik dengan sejumlah warna pastel yang kalem. Pakem seperti itulah yang tampaknya coba dia rombak padalini Signature kali ini. Caranya, antara lain, dengan menghadirkan lebih banyak pilihan palet warna.
”Kalau di edisi siap pakai, aku biasa menggunakan setidaknya lima jenis palet warna. Di edisiSignature sekarang, ada setidaknya sepuluh jenis palet warna. Misalnya warna emerald green yang baru kali ini aku pakai. Juga warna shocking pink, marun, atau
fuchsia,” kata Ria.
Terkait material kain yang dipakai, Ria menggunakan bahan-bahan yang berkarakter halus, tipis, transparan, dan berkilau. Bahan-bahan seperti itu diyakini akan memperkuat tema besar ”Bias”, yang dia usung, selain juga menimbulkan efek mewah dan elegan.
Jenis-jenis kain yang dipilih antara lain sifon dan organdi sutra, atau bahan kain lain yang bersifat transparan,
flowy, dan jatuh. Akan tetapi, diakui pula, pilihan bahan seperti itu kemudian memunculkan tantangan lain.
”Desain modest wear di rancangan busana muslim kan harus selalu bersifat tertutup. Tetapi tidak masalah, justru di situ tantangannya. Bagaimana menerapkan bahan transparan tadi ke busana-busana modest wear,” ujar Ria. Solusinya, material kain-kain yang tipis itu kemudian ia lapis dan dikombinasikan dengan bahan print, terutama untuk bagian dalam.
Pada beberapa koleksi Signature terbaru kali ini, Ria juga menggunakan beragam teknik cutting dan lipit, yang bertujuan mempercantik. Dia mengerahkan sebanyak mungkin teknik dan pengetahuan, yang selama ini telah dia pelajari, termasuk sejak saat masih menempuh pendidikan mode sebagai awal kariernya.
Bersama timnya, Ria juga membuat sejumlah aksesori tambahan, seperti tas kulit bertema street wear atau tas yang dibuat dengan tambahan bordir serta payet. Walau bertema street wear, tas-tas tadi dibuat sedemikian rupa sehingga saat dipadupadankan dengan busana yang dikenakan kesan mewah dan kasual tetap bisa dipertahankan.
Selain bahan kulit, Ria juga menggunakan bahan denim, yang menurut penelusurannya juga akan menjadi tren busana di tahun 2020. Bahan denim atau jins tersebut juga dipadupadankan dengan bahan kain print.
Koleksi Signature Ria kali ini juga banyak mengambil potongan dua bagian(two pieces), seperti perpaduan antara tunik dan palazzo pants.
Pada setiap karyanya, Ria selalu mempertahankan sisi feminin. Pada salah satu rancangan, misalnya, Ria menggunakan bahan kulit, yang memang terkesan sangat maskulin. Untuk menyeimbangkan, dia memilih untuk menerapkan model kerah bulat (balloon sleeves).
Selain itu, bersama timnya, Ria juga mengaplikasikan teknik foaming (sablon timbul) untuk membentuk pola-pola tersendiri di beberapa rancangannya. Memang ada banyak alternatif teknik yang bisa diterapkan untuk menghadirkan karya cantik.