Penyanyi Giring Ganesha Beda Panggung di Dunia Hiburan dan Politik

Penyanyi Giring Ganesha Djumaryo menceritakan perbedaan pengalaman di dunia politik dan hiburan. Di politik, karyanya harus bermanfaat bagi banyak orang, sedangkan di dunia hiburan, Giring berkarya untuk merayakan hidup.

ARSIP PRIBADI

Penyanyi Giring Ganesha

Penyanyi Giring Ganesha Djumaryo (36) yang memutuskan terjun ke dunia politik menjadikan tahun 2019 sebagai tahun untuk merefleksi perjalanan demokrasi Indonesia. Pemilihan Umum 2019 merupakan pelajaran penting menuju pendewasan demokrasi bagi bangsa dan negara.

"Harapan kita, kebebasan pendapat harus tetap dijaga, karena itu bagian penting dari demokrasi. Setiap orang juga harus diberi kesempatan yang sama untuk berkarya di segala bidang, baik itu politik, sosial, dan kreatif," katanya, pada Senin (30/12/2019), di Jakarta.

Lelaki kelahiran Jakarta itu, berharap politik identitas yang masih nampak di 2019 segera diakhiri lantaran membahayakan demokrasi. Ke depan, pendewasan politik diharapkan berjalan ke arah kepedulian, keterbukaan, dan mengutamakan nalar kritis.

Suami dari Cyntia Riza itu menceritakan perbedaan pengalaman saat masih di panggung hiburan dan panggung politik. Di dunia politik, jika tujuannya untuk kepentingan bangsa, maka karya yang dilakukan dinilai akan bermanfaat bagi banyak orang.

"Kalau di panggung hiburan, itu sifatnya berkarya, merayakan hidup, dan menghibur. Pokoknya beda bangetlah, ya, he-he-he," ucapnya.

Di akhir tahun ini, mantan vokalis grup musik Nidji itu, memilih menghabiskan liburan akhir tahun dengan keluarga di rumah. Baginya, liburan merupakan momen berkualitas untuk memperbanyak interaksi bersama keluarga.

"Liburan di rumah saja, paling main game, nonton film, dan olahraga. Menikmati quality time bersama keluarga saja, itu yang paling penting," katanya.

Ia juga berencana untuk merilis single baru pada tahun 2020 nanti. "Tetapi masih mencari ide dan inspirasi," kata lelaki kelahiran 1983 itu.