Bocah 11 Tahun di Lampung Hanyut di Saluran Air Dekat Rumahnya
›
Bocah 11 Tahun di Lampung...
Iklan
Bocah 11 Tahun di Lampung Hanyut di Saluran Air Dekat Rumahnya
Akbar (11), anak lelaki warga Kelurahan Kupang Teba, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, Lampung, hanyut di saluran air di dekat rumahnya, Selasa (7/1/2020). Hingga Selasa malam ini, korban belum ditemukan
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
dir="auto">BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Akbar (11), warga Kelurahan Kupang Teba, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, Lampung, hanyut di saluran air di dekat rumahnya, Selasa (7/1/2020). Hingga Selasa malam ini, korban belum ditemukan.
Kori, petugas penyelamat dari Radio Antar Penduduk Indonesia, yang ikut membantu pencarian korban mengatakan, korban pertama kali dilaporkan hilang sekitar pukul 16.00. Akbar diduga terpeleset dan terjatuh saat bermain di dekat saluran air dekat rumahnya.Dia mengatakan, petugas telah menyisir saluran air dan sungai-sungai kecil di sekitar rumah korban. Namun, hingga Selasa malam, jasad korban belum ditemukan. Diduga korban tenggelam karena tidak bisa berenang.
Selasa sore, sebagian besar wilayah Kota Bandar Lampung memang dilanda hujan deras dan angin kencang. Hujan deras selama sekitar dua jam juga membuat sebagian jalan protokol di Kota Bandar Lampung tergenang air hingga setinggi 20 sentimeter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bandar Lampung Sutarno mengatakan, tim SAR gabungan mencari korban di sungai-sungai yang mengalir ke Pesisir Pantai Gunung Kunyit, Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras. Tubuh korban diduga terseret hingga ke muara sungai.
"Kami sudah menelusuri aliran sungai tempat pertama kali korban terjatuh dan hingga malam ini kami masih mencari korban di pesisir pantai Gunung Kunyit," ujarnya.
Dalam pencarian korban, lanjut Sutarno, pihaknya menerjunkan lebih dari 20 personel BPBD. Selain itu, pencarian juga dibantu oleh dibantu personel lainnya dari Basarnas, polisi, TNI, relawan, dan warga sekitar. Selain menggunakan perahu karet, penyisiran dilakukan dengan penyelaman di sungai.