Jepang Pinjami Indonesia Dana Rekonstruksi Sulawesi Tengah
›
Jepang Pinjami Indonesia Dana ...
Iklan
Jepang Pinjami Indonesia Dana Rekonstruksi Sulawesi Tengah
Jepang meminjamkan dana senilai 27,97 miliar yen atau setara dengan Rp 3,5 triliun kepada Indonesia untuk membantu proses rekonstruksi pascabencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jepang meminjamkan dana senilai 27,97 miliar yen atau setara dengan Rp 3,5 triliun kepada Indonesia untuk membantu proses rekonstruksi pascabencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Terkait pinjaman itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Indonesia Desra Percaya menandatangani pertukaran nota pinjaman yen di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Proses rekonstruksi akan dilakukan di Donggala, Sigi, dan Kota Palu.
Menurut Konselor Bagian Ekonomi Kedutaan Besar Jepang di Jakarta Kazuhiko Shimizu, pinjaman tersebut akan meningkatkan penanganan bencana dan pembangunan kembali infrastruktur akibat gempa bumi di Sulawesi Tengah pada September 2018.
”Diharapkan, proyek tersebut dapat memberikan manfaat untuk membentuk masyarakat yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana alam,” ujar Kazuhiko dalam konferensi pers.
Pinjaman senilai Rp 3,5 triliun tersebut memiliki masa pengembalian dalam waktu 40 tahun, termasuk masa tenggang selama 10 tahun. Suku bunga yang diberikan 0,01 persen.
Menurut Shimizu, pinjaman itu akan digunakan untuk pembangunan dan perbaikan sejumlah infrastruktur vital. Komponen infrastruktur yang akan dibangun dibagi menjadi tiga bagian, yakni jalan, jembatan, dan tanggul; irigasi, fasilitas untuk sungai, dan penanggulangan likuefaksi; serta fasilitas publik.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan pembangunan proyek-proyek tersebut. Pembangunan ini berdasarkan rencana induk hasil kerja sama teknis yang telah dilakukan bersama Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
”Pembangunan akan berdasarkan konsep build back better (BBB) agar lebih siap dalam menghadapi bencana di masa depan. Dari ketiga lokasi, kawasan Sigi dan Kota Palu akan menjadi prioritas proyek,” kata Shimizu.
Senior Representative JICA Indonesia Shunsuke Takatoi menambahkan, JICA melibatkan sekitar 50 konsultan dalam kerja sama teknis bersama Pemerintah Indonesia untuk rekonstruksi Sulawesi Tengah pada 2019.
”Sampai sekarang, ada sekitar 10 konsultan yang terlibat dalam kerja sama teknis,” tuturnya.
Progres hibah
Tahun lalu, Pemerintah Jepang juga memberikan hibah 5,09 miliar yen atau Rp 670,11 miliar untuk penanganan bencana di Sulawesi Tengah. Hibah untuk rekonstruksi Jembatan Palu IV, pengadaan alat berat konstruksi, serta pembentukan sistem informasi penanggulangan bencana nasional.
”Tiga proyek tersebut sedang memasuki tahap pengadaan. Kami harap proyek sudah bisa dimulai pada tahun ini,” kata Shimizu.
Pada 28 September 2018, gempa bumi bermagnitudo 7,4 dan tsunami mengguncang Sulawesi Tengah. Hingga November 2018, bencana alam tersebut tercatat mengakibatkan 2.101 orang meninggal, 4.438 orang terluka, 1.373 orang hilang, dan 70.000 rumah hancur.