Ratusan Rumah di Indramayu Terendam Banjir, Warga Dievakuasi
›
Ratusan Rumah di Indramayu...
Iklan
Ratusan Rumah di Indramayu Terendam Banjir, Warga Dievakuasi
Ratusan rumah di pantai utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terendam banjir setelah hujan mengguyur, Kamis (9/1/2020). Sekitar 100 warga pun mengungsi.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS - Ratusan rumah di pantai utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terendam banjir setelah hujan mengguyur, Kamis (9/1/2020). Sekitar 100 warga pun mengungsi.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu Edi Kusdiana, banjir mulai menerjang permukiman sekitar pukul 11.30 ketika hujan deras mengguyur. Banjir juga dipicu luapan Sungai Sedong yang berada di bagian barat Indramayu dan tersumbatnya drainase di permukiman tersebut.
Belum ada laporan korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, berdasarkan data BPBD Kabupaten Indramayu hingga Kamis petang, sekitar 478 rumah terendam banjir. "Ketinggian air variatif, dari 20 sentimeter hingga 100 sentimeter," katanya saat dihubungi dari Cirebon, Jabar.
Wilayah terdampak paling parah adalah Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra sebanyak 282 rumah. Daerah banjir tersebar di Blok Kalen Tengah, Prapatan Manis, dan Blok Kalen Tengah Lor.
Bahkan, Kusnaeni (65) dan Santi (71), warga setempat, harus dievakuasi Puskesmas Sukra karena sakit. Evakuasi dilakukan oleh tim BPBD Indramayu, Komando Daerah Militer 0616/Indramayu, serta Polres Indramayu.
Sebanyak 190 rumah lainnya terendam di Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol. Adapun enam rumah sisanya terendam di Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan.
Hingga Kamis malam, tim BPBD Indramayu membangun posko pengungsian dan dapur umum di Balai Desa Sumuradem. Petugas juga masih mendata jumlah pengungsi.
"Untuk sementara ada sekitar 100 warga. Makanan sudah siap. Dokter juga ada," kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Indramayu Caya.
Kepala Polres Indramayu Ajun Komisaris Besar Suhermanto mengatakan, pihaknya memastikan keamanan barang pengungsi di rumah yang ditinggalkan. "Sekitar 50 personel kami siaga," ucapnya.
Apalagi, banjir masih mengancam daerah itu. Ahmad Faa Izyin, prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, mengatakan, hujan lebat diprediksi melanda wilayah Indramayu hingga 12 Januari.
Masyarakat diharapkan waspada. Hujan juga dapat disertai angin kencang dan petir
Hujan lebat dapat mencapai 50 sampai 100 milimeter per hari. Padahal, normalnya, intensitas hujan hanya 20 mm per hari. "Masyarakat diharapkan waspada. Hujan juga dapat disertai angin kencang dan petir," katanya.