Tertimbun Longsor, Jalur Lampung-Bengkulu Terputus
›
Tertimbun Longsor, Jalur...
Iklan
Tertimbun Longsor, Jalur Lampung-Bengkulu Terputus
Jalan lintas barat Sumatera yang menghubungkan Lampung-Bengkulu terputus. Kejadian itu dipicu banjir bandang dan longsor yang melanda tiga desa di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, sejak Kamis (9/1/2020).
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Jalan lintas barat Sumatera yang menghubungkan Lampung-Bengkulu terputus. Putusnya jalur itu dipicu banjir bandang dan longsor yang melanda tiga desa di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, sejak Kamis (9/1/2020) malam.
Sekretaris Camat Semaka Zailani mengatakan, banjir bandang melanda tiga desa, yakni Desa Way Kerap, Sedayu, dan Pardawaras. Banjir yang terjadi sekitar pukul 19.30 itu dipicu jebolnya tanggul Sungay Way Kerap akibat hujan deras selama lebih dari empat jam. Hujan deras juga menyebabkan perbukitan di sisi kanan dan kiri jalan lintas barat Sumatera yang melintasi tiga desa itu longsor.
“Tiga desa itu juga sempat terisolasi selama enam jam. Tim SAR gabungan baru bisa masuk ke lokasi pada Jumat dini hari,” kata Zailani saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat sore.
Selain tertimbun material tanah longsor, akses jalan juga tertutup batang pohon dan batu-batuan yang terbawa banjir. Selain itu, dua tiang listrik juga roboh.
Selain banjir bandang yang melanda tiga desa itu, luapan Sungai Semaka juga menyebabkan enam desa lainnya terendam banjir. Keenam desa itu, yakni Desa Karang Rejo, Garut, Sidodadi, Sudimoro, Sri Purnomo, dan Kanoman.
Hingga kini tercatat, masih ada 100 rumah yang terendam air dengan ketinggian 20-50 sentimeter. Meski demikian, sebagian warga masih bertahan di rumahnya. Namun, ada juga yang memilih mengungsi ke rumah kerabatnya. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Jalan itu cukup strategis karena menjadi akses ke jalur lintas barat Sumatera yang menghubungkan Lampung ke Bengkulu melalui Kabupaten Pesisir Barat.
Saat ini, bantuan berupa makanan siap saji dan obat-obatan telah disalurkan untuk korban banjir. Pendataan dampak bencana juga masih terus dilakukan. Namun, diperkirakan jumlah korban yang terdampak mencapai 500 keluarga.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus, Nugroho mengatakan, hingga Jumat, tim SAR gabungan masih berupaya menyingkirkan tanah dan batu yang menimbun badan jalan lintas barat Sumatera tersebut. Jalan itu cukup strategis karena menjadi akses ke jalur lintas barat Sumatera yang menghubungkan Lampung ke Bengkulu melalui Kabupaten Pesisir Barat.
Hingga kini, BPBD setempat belum dapat memastikan penyelesaian proses pembersihan material longsor. BPBD mengerahkan lima alat berat untuk evakuasi. Jika cuaca cerah, waktu yang dibutuhkan menyingkirkan material longsor sekitar 12 jam. Namun, jika cuaca buruk, pekerjaan evakuasi terpaksa dihentikan sementara demi keselamatan petugas.
Saat ini, pihaknya teleh bekerjasama dengan kepolisian untuk mengalihkan arus lalu lintas di sekitar lokasi. Kendaraan yang hendak menuju Pesisir Barat atau Bengkulu dialihkan melalui jalan lintas tengah Sumatera yang melintasi Kotabumi dan Liwa.
Nugroho juga mengimbau warga tetap waspada karena hujan deras diprediksi masih akan melanda pada sore dan malam hari. Warga diminta segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi saat air hujan mulai naik ke permukiman untuk menghindari dampak yang lebih fatal.