Jumbo Jet Boeing 747, Si Ratu Angkasa

Bentuknya yang cantik dengan punuk di bagian depan membuat pesawat Boeing 747 sering dijuluki ”si ratu angkasa”. Jumbo jet yang diperkenalkan pertama kali kepada publik pada September 1968 dan mulai terbang komersial pada Januari 1970 ini juga sering disebut dengan burung yang besar dan cantik.

Harian Kompas edisi 13 Januari 1970 turut memberitakan penerbangan lintas Atlantik yang untuk pertama kali dilakukan Boeing 747, yaitu dari New York. Amerika Serikat (AS), ke London, Inggris. Saat itu, pesawat tersebut dioperasikan Pan American World Airways (Pan Am), perusahaan penerbangan AS.

Pan Am, yang telah berhenti beroperasi pada 1991, tidak hanya menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan Boeing 747. Namun, kelahiran pesawat itu juga berawal dari pemikiran pendiri Pan Am, Juan Trippe, tentang perlunya pesawat yang mampu menjawab peningkatan perjalanan udara pada dekade 1960-an. Pemikiran itu lalu dijawab Direktur Boeing (saat itu) Bill Allen dengan menghadirkan Boeing 747.

Hingga saat ini, lebih dari 1.500 Boeing 747 telah terjual hingga menjadikannya sebagai salah satu pesawat komersial yang banyak diproduksi. Sejak 1990, pesawat kepresidenan AS juga dari seri Boeing 747. Sementara itu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memodifikasi Boeing 747 menjadi pengangkut pesawat ulang-alik.

Pamor Boeing 747 mulai terganggu saat hadir pesawat dari Airbus yang dapat membawa lebih banyak penumpang, yaitu A380, pada 2005. Kemajuan teknologi penerbangan dan tuntutan biaya operasional yang lebih murah juga membuat sejumlah maskapai penerbangan mulai memensiunkan pesawat itu dan menggantinya dengan pesawat lain, seperti Boeing 777, Boeing 787, dan Airbus A350.

Garuda Indonesia, misalnya, menghentikan pemakaian Boeing 747 pada Oktober 2017. Sementara Lion Air memensiunkan pesawat itu pada Maret 2019. Meski kini mulai banyak yang dipensiunkan, kecantikan Boeing 747 tetap akan dikenang. (NWO)