Siklon tropis Claudia diperkirakan meningkatkan hujan intensitas lebat disertai angin kencang dan kilat hingga dua hari ke depan. Itu diprediksi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, terutama di tengah dan timur.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS—Siklon tropis Claudia muncul di perairan barat Darwin, Australia, berjarak sekitar 790 kilometer sebelah selatan barat daya Waingapu, Sumba Timur. Siklon itu diperkirakan meningkatkan hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang dan kilat hingga dua hari ke depan atau 15 Januari 2020 di sejumlah wilayah Indonesia, terutama di bagian tengah dan timur.
Data Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC)-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Senin (13/1/2020) pagi, posisi siklon ini berada di 16,1 Lintang Selatan dan 117,2 Bujur Timur atau sekitar 790 kilometer Waingapu. Siklon bergerak ke barat daya dengan kecepatan 16 knots atau 30 km per jam menjauhi wilayah Indonesia. Kecepatan angin maksimum yang ditimbulkannya mencapai 70 knots atau 130 km per jam.
Dengan pergerakan ini, siklon Claudia diperkirakan berada di sekitar 1.320 km sebelah barat daya Waingapu, pada Selasa (14/1/2020) pagi, dan terus bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Meski tidak dilintasi langsung, siklon itu diperkirakan berdampak terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Angin kencang dengan kecepatan lebih dari 20 knots berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Sementara gelombang laut dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Bali hingga Selatan NTB, perairan selatan Pulau Sumba, Samudera Hindia selatan Jawa Timur hingga Selatan NTB, serta perairan Pulau Sabu dan Pulau Rote.
Bergerak ke kawasan timur
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab memaparkan, pengaruh siklon tropis terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia diperkirakan berakhir pada tanggal 15 Januari 2020. "Pada tanggal 15 Januari intensitas siklon tropis Claudia mulai menurun menjadi kategori 1 dan akan punah pada tanggal 17 Januari nanti," katanya.
Pada tanggal 15 Januari intensitas siklon tropis Claudia mulai menurun menjadi kategori 1 dan akan punah tanggal 17 Januari nanti.
Menurut Kepala Pusat Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, meskipun prediksi BMKG 24 jam ke depan menunjukkan arah gerak siklon menjauhi wilayah Indonesia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan semua pihak perlu mewaspadai potensi dampaknya.
Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto mengatakan, saat ini peluang hujan lebat di Indonesia lebih terkonsentrasi di wilayah timur Indonesia. Hal ini disebabkan sejak sepekan terakhir, Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah yang banyak membawa uap air bergerak ke Indonesia bagian tengah. "Saat ini ada di Indonesia bagian timur," katanya.
Siswanto menambahkan, pantauan data curah hujan BMKG juga menunjukkan, tidak adanya hujan lebat di Jakarta dan sekitarnya, ataupun di perairan di dekatnya. Hal itu dinilai tidak dipengaruhi modifikasi cuaca.