Siklon Tropis Claudia Melemah, Tetap Waspadai Potensi Hujan Lebat hingga Akhir Pekan
›
Siklon Tropis Claudia Melemah,...
Iklan
Siklon Tropis Claudia Melemah, Tetap Waspadai Potensi Hujan Lebat hingga Akhir Pekan
Posisi Siklon Tropis Claudia berada di wilayah selatan Jawa atau sebelah barat daya Cilacap, Jawa Tengah. Dampak tidak langsung adalah gelombang laut setinggi 2,5-4 meter di perairan selatan Jateng dan Jatim.
Oleh
Fajar Ramadhan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Siklon Tropis Claudia yang memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia mulai melemah pada Rabu (15/1/2020). Meski demikian, hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi, setidaknya hingga akhir pekan.
”Siklon Tropis Claudia saat ini terus bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dan terus melemah,” kata Kepala Subbidang Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Agie Wandala Putra saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, pada Senin (13/1/2020), siklon tropis tersebut terpantau di kawasan Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur atau pada koordinat 16,1 Lintang Selatan dan 117,2 Bujur Timur. Jaraknya lebih kurang 790 kilometer sebelah selatan Kota Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
Kemunculannya berdampak terhadap kondisi cuaca di Indonesia, seperti hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di kawasan Sulawesi Selatan, Bali, NTB, dan NTT. Selain itu, siklon tropis ini juga memicu angin kencang lebih dari 20 knot dan gelombang laut setinggi 4 meter di perairan Jawa Timur, Bali, hingga NTT.
Saat ini, posisi Siklon Tropis Claudia berada di wilayah selatan Jawa atau sebelah barat daya Cilacap, Jawa Tengah. Dampak tidak langsung bagi Indonesia adalah munculnya gelombang laut setinggi 2,5-4 meter yang melanda perairan selatan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
”Saat ini kecepatan angin maksimum di sekitar pusatnya sebesar 45 knot. Dalam 12 jam ke depan diperkirakan akan menurun menjadi 35 knot dan menuju fase punah,” ujar Agie.
Hal ini sesuai dengan pemaparan Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab sebelumnya yang menjelaskan bahwa Siklon Tropis Claudia akan punah pada 17 Januari 2020. Mulai Rabu ini, intensitasnya akan menurun menjadi kategori 1 (Kompas, 13/1/2020).
Menurut Agie, kemunculan siklon tropis pada Januari di kawasan selatan Indonesia merupakan hal yang lazim terjadi. Sebab, saat ini adalah masa musim siklon tropis di belahan bumi selatan. Potensi kemunculan siklon tropis pada Januari di selatan Indonesia rata-rata mencapai 1,57.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai ancaman hujan lebat. Sebab, meski Siklon Tropis Claudia melemah, sejumlah wilayah masih tetap berpotensi mengalami hujan ekstrem.
BMKG mengingatkan potensi hujan ringan hingga lebat yang disertai dengan angin kencang dan petir masih akan terjadi setidaknya hingga akhir pekan ini. Masyarakat diminta mewaspadai dampak bencana hidrometeorologis yang mungkin terjadi.
Wilayah yang berpotensi mengalami kondisi tersebut pada 15-18 Januari 2020 yakni Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Prediksi Jakarta
Khusus untuk wilayah Jabodetabek, hujan ringan hingga lebat diprediksi akan melanda kawasan Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Tangerang, dan sebagian Bogor dalam periode tersebut. Kondisi hujan signifikan dapat terjadi pada sore menjelang malam dan dini hari.
Merujuk pada informasi BMKG, Agus menilai, cuaca di kawasan Indonesia dipengaruhi oleh beberapa hal. Selain Siklon Tropis Claudia, sirkulasi siklonik di Samudera Pasifik Timur Filipina turut memberi pengaruh. Pengaruh lainnya, yakni adanya konvergensi memanjang dari Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, hingga Laut Jawa bagian barat.
”Sementara itu, belokan angin juga terdapat di Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Selat Karimata, dan Kalimantan Utara,” katanya.