2020, Ekonomi Global Diproyeksi Lebih Stabil dan Terkendali
›
2020, Ekonomi Global...
Iklan
2020, Ekonomi Global Diproyeksi Lebih Stabil dan Terkendali
Standard Chartered Bank memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini sebesar 3,3 persen. Ekonom lembaga keuangan global ini memprediksi 2020 sebagai tahun dengan ekonomi global tumbuh terkendali dan stabil.
Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Standard Chartered Bank memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini sebesar 3,3 persen. Ekonom lembaga keuangan global ini memprediksi 2020 sebagai tahun dengan ekonomi global tumbuh terkendali dan stabil.
Kepala Ekonom Global Standard Chartered Bank David Mann, Rabu (15/1/2020), di Jakarta, memperkirakan, ekonomi global tumbuh 3,3 persen, lebih tinggi dari proyeksi untuk 2019, yakni 3,1 persen. Pertumbuhan yang lebih tinggi dari tahun lalu ditopang oleh kemampuan ekonomi China yang membaik.
Di samping itu, pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 akan ditopang oleh negara-negara berkembang yang diproyeksi rata-rata tumbuh 4,6 persen. ”Proyeksi ini cukup tinggi dibandingkan dengan prediksi pertumbuhan rata-rata di tahun 2019, yakni 3,9 persen,” kata David Mann.
Dalam laporannya, Standard Chartered Bank menjelaskan bahwa siklus positif untuk pertumbuhan global harus melawan tiga hambatan struktural jangka panjang, yakni utang, demografi, deglobalisasi. Beban utang pun dinilai menjadi masalah di sejumlah negara.
Meski pertumbuhan ekonomi negara berkembang diproyeksi akan lebih baik tahun ini, negara-negara maju di kawasan Eropa dan Amerika Serikat (AS) diprediksi masih mengalami perlambatan. Standard Chartered memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS pada 2020 mencapai 1,8 persen, melemah dibandingkan 2019 sebesar 2,3 persen.
Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5,1 persen pada 2020, sedikit lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan 2019 sebesar 5 persen. Peningkatan investasi dan konsumsi rumah tangga menjadi pemicu utama pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang lebih tinggi pada 2020.
Berbeda dengan Standard Chartered Bank, Bank Dunia justru memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk tahun 2020 menjadi 2,5 persen dari proyeksi pada Juni 2019 sebesar 2,7 persen. Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2019 juga dipangkas dari 2,6 persen menjadi 2,4 persen.
Dalam laporan bertajuk ”Januari 2020 Prospek Ekonomi Global: Pertumbuhan Melambat, Tantangan Kebijakan”, proyeksi perlambatan ekonomi tersebut muncul dari akumulasi pertumbuhan ekonomi negara-negara maju yang melambat menjadi 1,4 persen pada 2020.
”Kontribusi perlambatan ekonomi negara-negara maju berasal dari menurunnya prospek ekonomi Amerika Serikat menjadi 1,8 persen pada tahun ini,” ujar Wakil Presiden Bank Dunia Bidang Pertumbuhan, Keuangan, dan Institusi Ceyla Pazarbasioglu dalam laporan tersebut.
Adapun untuk negara berkembang, Bank Dunia melihat beberapa negara akan menikmati pertumbuhan cukup tinggi pada tahun 2020 sehingga proyeksi akumulasi pertumbuhan ekonomi negara berkembang tahun ini menjadi 4,1 persen.
Berdasarkan laporan Bank Dunia, total utang dari negara-negara berkembang naik menjadi dari sekitar 115 persen PDB dunia pada 2010 menjadi 170 persen PDB dunia pada 2018. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pemerintah dari setiap negara perlu segera mengambil langkah untuk meminimalkan risiko penumpukan utang.
”Pengelolaan utang yang baik dan transparansi utang oleh pemerintah dapat menutup biaya pinjaman, meningkatkan kesinambungan utang, dan mengurangi risiko fiskal,” kata Bank Dunia dalam laporan tersebut.
Sementara itu, pada Oktober 2019, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3 persen pada 2019 dan 3,4 persen pada 2020, menurun dari proyeksi yang dibuat pada Januari sebesar 3,5 persen untuk 2019 dan 3,6 persen untuk 2020.
Adapun Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) pada November 2019 memproyeksi ekonomi global hanya akan tumbuh 2,9 persen pada 2019 dan 2020. Pesimisme ini muncul karena OECD menilai perbaikan-perbaikan fiskal dan moneter yang dilakukan negara maju dan berkembang hanya bersifat jangka pendek.