logo Kompas.id
Bandong, Penjelajah Kapuas...
Iklan

Bandong, Penjelajah Kapuas yang Meredup

Bandong, kapal legendaris penjelajah Sungai Kapuas. Saat sungai masih satu-satunya jalur transportasi, bandong memegang peranan penting dalam perdagangan dan angkutan manusia. Kini, sang penjelajah Kapuas itu meredup.

Oleh
Emanuel Edi Saputra
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/csfxX9nNNzAYXi3BEpEjxyNETog=/1024x702/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FKapal-Bandong-Bersandar-di-Sungai-Kapuas_86407944_1579106647.jpg
KOMPAS/EMANUEL EDI SAPUTRA

Kapal bandong sandar di Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (14/11/2019). Kapal bandong kini semakin berkurang seiring budaya sungai yang perlahan ditinggalkan.

Kapal bandong milik Edy Chandra (41) bertonase 100 gros ton, berukuran 25 x 12 meter, mengapung di pinggir Sungai Kapuas di Nanga Embaloh, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (14/11/2019). Edy tampak sedang melayani para pembeli di ruangan bagian depan yang difungsikan sebagai tempat berdagang barang kelontong.

Sejumlah bagian, termasuk papan dan tiang-tiang bandong, terbuat dari kayu ulin dan ada juga jenis kayu lain. Atapnya dari seng. Bandong bentuknya seperti rumah di daratan. Hanya bedanya, bandong berada di air.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000