Jakarta Bangun Sistem Transportasi Berkelanjutan yang Semakin Diminati Publik
›
Jakarta Bangun Sistem...
Iklan
Jakarta Bangun Sistem Transportasi Berkelanjutan yang Semakin Diminati Publik
Jakarta meraih penghargaan Honorable Mention atas kebijakan mengintegrasikan bus Transjakarta dengan berbagai moda transportasi umum, seperti angkutan kota JakLingko, KRL, MRT, dan LRT.
Oleh
Ayu Pratiwi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Prestasi Jakarta membangun sistem transportasi berkelanjutan memperoleh penghargaan internasional dalam ajang tahunan Sustainable Transportation Award ke-16 di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (14/1/2020). Penghargaan diberikan Institut untuk Kebijakan Transportasi dan Pembangunan (ITDP) sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Jakarta mengembangkan sistem transportasi bus yang semakin diminati oleh warga. Dalam waktu kurang dari tiga tahun, jumlah penumpang Transjakarta naik hampir 200 persen.
Pemberian penghargaan tersebut diterima Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati di Washington DC, beberapa hari lalu. Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Bagian Kerja Sama Luar Negeri DKI Jakarta Hari Wibowo, perwakilan Kedutaan Besar RI di Washington DC Irma Rismayanti, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, dan Direktur ITDP Asia Tenggara Faela Sufa.
Jakarta merupakan salah satu dari dua negara yang dianugerahi Sustainable Transportation Award 2020. Kota Pune, India, menerima penghargaan tertinggi atas komitmennya menganggarkan lebih dari 50 persen anggaran transportasi untuk membangun sarana bagi pejalan kaki, pesepeda, dan bus selama empat tahun terakhir.
”Dengan membangun sarana mendasar transportasi, jalan kaki, dan sepeda, Pune menunjukkan bahwa itu adalah hal utama yang Anda butuhkan di kota,” kata Shreya Gadepalli, Direktur ITDP Asia Selatan, dikutip dari situs itdp.org, Kamis (16/1/2020).
Jakarta meraih penghargaan Honorable Mention atas kebijakan mengintegrasikan bus Transjakarta dengan berbagai moda transportasi umum, seperti angkutan kota JakLingko, KRL, MRT, dan LRT. Upaya tersebut diakui berhasil meningkatkan penumpang bus Transjakarta hingga hampir 1 juta orang per hari. Berkat pencapaian itu, Jakarta berhasil mengungguli 13 kota negara lain yang diunggulkan, termasuk Richmond (AS), Kingston (Kanada), dan Pasig (Filipina).
Sri Haryati menjelaskan bahwa capaian tersebut merupakan buah dari perjuangan yang sejak lama dilakukan. Sejak beroperasi pada 15 Januari 2004 di satu koridor, bus Transjakarta kini memiliki 13 koridor dan ratusan rute lain. ”Keberhasilan Transjakarta telah membantu membangun fondasi transportasi umum yang kuat di Jakarta,” ucapnya.
Terpanjang di dunia
Panjang total sistem bus rapid transit (BRT) di Jakarta kini 244 kilometer dan diakui oleh ITDP sebagai rute BRT terpanjang di dunia. Pada 2017, rata-rata jumlah penumpang Jakarta 300.000 orang per hari. Pada 2019, angkat itu meningkat hampir 800.000 orang per hari. Rekor tertinggi dicapai pada 16 Desember 2019 dengan jumlah penumpang sebanyak 998.658 orang.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, kapasitas terpasang Transjakarta 2 juta penumpang per hari. ”Artinya, target penumpang masih bisa ditingkatkan,” katanya. Jumlah penumpang itu bisa ditingkatkan, salah satunya dengan memaksimalkan sistem integrasi transportasi umum JakLingko (Kompas, 15/1/2020).
Direktur Umum Transjakarta Agung Wicaksono mengemukakan, cakupan Transjakarta di DKI Jakarta 80 persen. Artinya, orang bisa menemukan bus Transjakarta dalam radius sekitar 500 meter di 80 persen wilayah DKI Jakarta. Pada 2020, angka itu ditargetkan naik hingga 90 persen.
Sebelum Jakarta, Bucheon (Korea Selatan) memperoleh penghargaan Honorable Mention dalam ajang Sustainable Transportation Award 2019 di Fortaleza, Brasil. Bucheon merupakan kota dengan jumlah populasi terbesar di Korea Selatan setelah Seoul.
Pada 2010, Pemerintah Kota Bucheon menerapkan kebijakan transportasi yang fokus memfasilitasi pejalan kaki. Selain memperluas sarana pejalan kaki, Bucheon juga mendesain rute pejalan kaki yang terhubung dengan 188 perpustakaan. Kafe buku juga dibuka sepanjang rute itu. Tujuannya juga untuk menyediakan warga akses yang mudah pada ilmu pengetahuan.
Sebagian penumpang merasa cukup puas naik Transjakarta. Apalagi tarifnya sangat murah, yakni Rp 3.500 untuk satu perjalanan per penumpang.
Bagi Santi (49), penumpang yang ditemui di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, layanan Transjakarta sudah cukup bagus secara umum. Kondisi bus bersih, nyaman, dilengkapi penyeuk ruangan (AC), dan penumpang merasa aman.
Pembatasan mobil pribadi
Waktu keberangkatan bus juga kurang lebih sesuai dengan waktu yang diperkirakan dalam aplikasi Trafi. Hanya saja, bus terkadang tiba beberapa menit sebelum atau setelah waktu yang diprediksikan. Penumpang pun harus mengantisipasi dan berangkat ke tujuan 30 menit hingga sejam lebih awal dibandingkan naik motor daring ataupun taksi.
”Jadwal bus memang tidak bisa dipastikan. Tetapi, paling tidak bus pasti lewat setiap 10-15 menit. Yang kurang bagus mungkin haltenya. Tidak semua halte dilengkapi dengan shelter dan tempat duduk. Kalau hujan, penumpang pasti kehujanan saat menunggu bus,” tutur Santi.
Penumpang lain, Aldo (29), berharap kebijakan pembatasan kendaraan pribadi di dalam kota seperti ganjil genap bisa diperluas sehingga kepadatan lalu lintas berkurang dan perjalanan bus lebih lancar. ”Sulit bagi bus untuk berangkat tepat waktu karena kemacetan Jakarta,” ucapnya.