Sebanyak 40 laptop milik Sekolah Menengah Pertama Negeri 33 Kota Bekasi, Jawa Barat, raib. Laptop diadakan sejak 2018 untuk mendukung kegiatan ujian nasional berbasis komputer di sekolah itu.
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Sebanyak 40 laptop milik Sekolah Menengah Pertama Negeri 33 Kota Bekasi, Jawa Barat, raib. Laptop diadakan sejak 2018 untuk mendukung kegiatan ujian nasional berbasis komputer di sekolah itu.
Kepala Kepolisian Sektor Bekasi Timur Komisaris Sutoyo mengatakan, hasil penyelidikan dan pemeriksaan terhadap para saksi menunjukkan, 40 laptop itu diduga dicuri. Selama ini, semua laptop disimpan di ruang kepala sekolah.
”Pencurian terjadi sekitar Selasa (14/1/2020) malam. Kemudian Rabu dini hari, petugas keamanan sekolah bangun tidur, lihat ruangan kepala sekolah sudah dalam keadaan terbuka,” ujarnya, Kamis (16/1/2020), di Kota Bekasi.
Polisi masih memeriksa secara intensif para saksi, termasuk pihak sekolah. Sejauh ini, pencuri dan jumlah pelaku belum diketahui lantaran minimnya alat bukti. ”Sekolahnya tidak berpagar, jadi memang rentan. CCTV di sekolah itu juga sudah lama tidak berfungsi,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi Yopik Roliyah menambahkan, 40 laptop yang hilang sebenarnya sangat penting karena akan digunakan siswa untuk mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang digelar tiga bulan mendatang. Belum ada solusi dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk mengganti puluhan laptop yang dicuri itu.
”Kami belum mengambil tindakan, tetapi dinas pendidikan akan membantu agar anak-anak bisa mengikuti UNBK,” ujarnya.
Puluhan laptop yang hilang itu diadakan Dinas Pendidikan pada 2018. Saat itu, total 90 laptop disediakan untuk SMPN 33 Kota Bekasi.
Yopik menjelaskan, pengadaan kembali belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sebab, pengadaan perlu melalui mekanisme perencanaan yang diusulkan satu tahun sebelumnya. ”Artinya, kalau mau ada pengadaan lagi, baru bisa di akhir tahun ini atau tahun depan,” ujarnya.