Tersangka Zuraida dan Jefri Sempat Berdebat Sengit Pascapembunuhan
›
Tersangka Zuraida dan Jefri...
Iklan
Tersangka Zuraida dan Jefri Sempat Berdebat Sengit Pascapembunuhan
Tiga pelaku pembunuhan hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin (55), sempat berdebat keras setelah eksekusi pembunuhan. Istri korban, otak pembunuhan, Zuraida Hanum (41), meminta jenazah suaminya dibuang ke jurang.
Oleh
NIKSON SINAGA
·4 menit baca
MEDAN, KOMPAS - Tiga pelaku pembunuhan hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin (55), sempat berdebat keras setelah eksekusi pembunuhan terjadi. Istri korban, otak pembunuhan, Zuraida Hanum (41), meminta jenazah suaminya dibuang ke jurang. Namun, dua pelaku lainnya Jefri Pratama (42) dan Reza Fahlevi (29) meminta korban tetap dibuat seakan-akan mati karena sakit jantung seperti rencana semula.
"Ini wajahnya ada lebam-lebam merah. Kalau tidak dibuang, pasti saya yang langsung dituduh polisi," kata Zuraida dalam rekonstruksi pembunuhan di kamarnya, di Perumahan Royal Monaco, Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/1/2020).
Kepolisian Daerah Sumut menggelar rekonstruksi kedua di tiga lokasi dalam 76 adegan. "Rekonstruksi hari ini untuk melihat tahapan persiapan, pembunuhan, hingga pembuangan jenazah," kata Kepala Polda Sumut Inspektur Jenderal Martuani Sormin, saat memantau proses reka ulang.
Reka ulang itu disaksikan ratusan warga yang sudah menunggu sejak pagi di dekat rumah Jamaluddin. Saat Zuraida turun dari mobil, warga pun meneriakinya.
Rekonstruksi dimulai dari saat Zuraida menjemput Jefri dan Reza di Pasar Johor di dekat rumahnya pada Kamis (28/11) sekitar pukul 19.00. Mobil Toyota Camry bernomor polisi BK 78 ZH milik Zuraida pun langsung dimasukkan ke dalam garasi.
Zuraida pun turun dari mobil memeriksa keadaan. Setelah dipastikan aman, Zuraida meminta Jefri dan Reza turun dari mobil dan naik ke lantai tiga rumah.
Zuraida dan Jefri sebelumnya sudah menjalin hubungan dan berencana menikah setelah membunuh Jamaluddin. Zuraida dendam karena sejak awal pernikahannya, Jamaluddin sering selingkuh bahkan terang-terangan membawa perempuan lain ke rumah.
Zuraida dan Jefri sebelumnya sudah menjalin hubungan dan berencana menikah setelah membunuh Jamaluddin. Zuraida dendam karena sejak awal pernikahannya, Jamaluddin sering selingkuh bahkan terang-terangan membawa perempuan lain ke rumah.
Sesuai rencana, Jefri dan Reza pun diminta untuk naik ke lantai tiga rumah menunggu perintah dari Zuraida. Beberapa saat kemudian, Jamaluddin masuk ke rumah. Ia sempat beristirahat dan menerima tamu di lantai satu.
Zuraida lalu naik ke kamar menemani tidur anak perempuannya yang berusia tujuh tahun. Jamaluddin pun menyusul mereka naik ke kamar di lantai dua. Posisi Zuraida berada di tengah suami dan anaknya.
Sekitar pukul 01.00, Zuraida lalu menghubungi Jefri dengan telepon yang sudah disiapkan sebelumnya. Jefri dan Reza pun turun dari lantai tiga dan membuka pintu dengan pelan.
Jefri langsung naik ke atas perut korban dan memegang kedua tangannya. Lalu Reza membekap mulut dan hidung korban dengan kain sarung bantal yang sudah disiapkan sebelumnya oleh Zuraida di atas tempat tidur.
Saat pembunuhan itu, anak korban sempat terbangun. Zuraida pun berusaha membujuknya tidur dan menutupnya dengan seprai agar tidak melihat pembunuhan itu.
Setelah lima menit, korban pun mati lemas. Kedua pelaku kembali ke lantai tiga. "Sementara, Zuraida masih sempat tidur dengan jenazah korban sampai pukul 03.00," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Komisaris Besar Andi Rian.
Akan tetapi, Zuraida melihat ada lebam merah muncul di wajah korban. Ia pun memindahkan anaknya ke kamar lain Ialu memanggil dua pelaku dari lantai tiga.
Zuraida meminta agar mereka membatalkan rencana untuk membuat Jamaluddin mati seolah-olah sakit jantung. Zuraida meminta jenazah suaminya dibuang. Namun, Jefri dan Reza menolak.
"Kalau kami yang membuang, kami yang langsung tertuduh," kata Jefri.
Zuraida lalu menguatkan dengan mengatakan bahwa akan membuat seolah suaminya pergi dari rumah sekitar pukul 05.00. Jefri dan Reza pun akhirnya setuju. Mereka memakaikan baju olahraga korban agar terlihat seperti hendak ke kantor.
Ketiganya menggotong jasad korban ke mobil korban. Zuraida pun berpesan agar Jefri maupun Reza jangan menghubunginya sama sekali selama lima bulan.
Jefri dan Reza pun membawa korban dan membuangnya ke perkebunan sawit yang curam di Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang. Jenazah korban pun ditemukan warga pada Jumat siang.
Polda Sumut sempat kesulitan mengungkap kasus itu karena minimnya barang bukti. Kasus itu bisa diungkap setelah 40 hari penyelidikan. Zuraida beberapa kali menangis histeris dan pingsan saat pemakaman suaminya.
Titik terang kasus terungkap setelah Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri membongkar komunikasi Zuraida dan Jefri. Para pelaku menggunakan telepon seluler dan kartu sim yang khusus disiapkan untuk pembunuhan itu. Telepon itu pun langsung di buang ke sungai usai pembunuhan.