Kejuaraan bola voli Proliga musim 2020 menyuguhkan konsep baru dengan kemasan yang lebih menarik. Selain itu, sejumlah tim juga mempromosikan pemain-pemain muda untuk mendukung regenerasi tim nasional voli.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Kompetisi bola voli nasional paling bergengsi Proliga musim 2020 akan mulai bergulir di Pekanbaru, Riau, pada 24-26 Januari ini. Memasuki musim baru ini, Proliga akan menyajikan tampilan dan semangat baru. Ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas kompetisi yang menjadi kawah candradimuka atlet-atlet bola voli nasional tersebut.
Pada peluncuran Proliga di Jakarta, Rabu (15/1/2020), Direktur Proliga Hanny S Surkatty menjelaskan, musim baru ini akan menggunakan sejumlah konsep baru. Itu, antara lain, penggunaan bola baru berjenis Mikasa V200W. Bola itu adalah bola resmi Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Paris 2024. Ini adalah untuk pertama kalinya kompetisi bola voli nasional menggunakan bola standar Olimpiade.
Bola itu memiliki kelebihan lebih dinamis, tetapi mudah dikontrol. Di sisi lain, material bola tidak licin walau terkena keringat pemain. ”Dengan bola baru ini, pertandingan Proliga 2020 diharapkan bisa lebih menarik dan atraktif dibandingkan musim-musim sebelum,” ujar Hanny.
Hanny mengatakan, Proliga 2020 didesain untuk lebih menarik. Hal itu ditunjukkan dengan adanya musik tema Proliga yang baru dirilis dan akan menjadi hiburan jelang dan di sela pertandingan. Musik tema itu diciptakan oleh Luti yang merupakan pengarang sejumlah lagu tema, termasuk pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018. ”Lagu ini diharapkan membuat Proliga 2020 lebih semarak dan membekas di penonton,” katanya.
Proliga 2020 akan diikuti oleh enam tim putra dan lima tim putri. Secara keseluruhan, tim yang berpartisipasi masih didominasi wajah lama. Praktis hanya satu tim baru, yakni tim putra asal Lamongan, Jawa Timur, Lamongan Sadang MHS. ”Yang berbeda pada tahun ini, jumlah pemain setiap tim bertambah dari maksimal 14 pemain menjadi 15 pemain. Regulasi ini dibuat untuk membuka kesempatan lebih luas dalam pengembangan pemain,” tutur Hanny.
Sosialisasi berbasis komik
Tak hanya itu, manajemen Proliga juga membuat agar kompetisi bola voli ini lebih dekat ke masyarakat, terutama generasi milenial. Salah satu caranya adalah bekerja sama dengan komikus Komik Ga Jelas, Jasmine H Surkatty. Jasmine akan membuat sejumlah komik singkat mengenai bola voli, terutama mengenai sejumlah aturan voli yang masih awam di masyarakat.
Komik-komik itu akan terbit setiap Kamis sehingga disebut Cekal atau Cerita Kamis Voli. Komik-komik tersebut akan terbit via media sosial milik Proliga ataupun PB PBVSI, antara lain, Instagram, Twitter, dan Facebook. ”Komik adalah media paling gampang untuk diterima dan dicerna oleh masyarakat, terutama generasi milenial. Dengan cara ini, kami berharap bola voli semakin digandrungi oleh masyarakat,” ujar Jasmine.
Tahun ini Proliga pun mendapatkan semangat baru. Sejak sukses timnas putra Indonesia meraih emas SEA Games 2019 di Filipina, ada semangat baru pengurus tim-tim peserta Proliga 2020 untuk lebih mengutamakan pembinaan atlet muda, untuk berkontribusi pada kesinambungan prestasi timnas putra maupun putri ke depan.
Ketua Tim BNI 46 Iman Agus Faizal mengutarakan, tim putra sekarang diisi oleh 20-30 persen pemain muda atau pemain berusia di bawah 20 tahun. Sedangkan tim putri, diisi oleh 70-80 persen pemain muda. ”Untuk tim putra, kami punya target tinggi untuk juara, sehingga tetap mengandalkan banyak pemain senior. Tetapi, untuk tim putri, kami ingin turut membantu mengembangkan pemain muda. Kami berharap para pemain muda itu bisa menonjol dan bisa mengisi timnas putri pada masa mendatang,” pungkasnya.