Imlek Jadi Momen Pupuk Modal Sosial untuk Kesejahteraan Daerah
›
Imlek Jadi Momen Pupuk Modal...
Iklan
Imlek Jadi Momen Pupuk Modal Sosial untuk Kesejahteraan Daerah
Perayaan Imlek di Singkawang, Kalimantan Barat, tahun ini diharapkan menjadi momen memupuk modal sosial di tengah masyarakat yang beragam. Modal sosial itu diperlukan sebagai kekuatan membangun daerah.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS – Perayaan Imlek di Singkawang, Kalimantan Barat, tahun ini diharapkan menjadi momen memupuk modal sosial di tengah masyarakat yang beragam. Modal sosial itu diperlukan sebagai kekuatan membangun daerah.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Jumat (17/1/2020), menuturkan, Imlek bisa menjadi kekuatan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Masyarakat bisa terus didorong mengedepankan toleransi serta mempertahankan beragam budaya, khususnya di Singkawang.
“Dengan mempertahankan budaya-budaya seluruh etnis di Singkawang, pemerintah mengemasnya menjadi daya tarik tersendiri. Kebudayaan berbagai etnis di Singkawang menjadi sarana pemersatu berbagai suku dan agama di Singkawang,” ujarnya.
Dia yakin, saat terus dijaga, semuanya bisa menjadi modal sosial penting pembangunan. “Investor ingin berinvestasi di daerah yang aman. Peran aktif masyarakat bisa mewujudkannya sehingga mereka ikut berkontribusi membangun daerah,” kata Tjhai Chui Mie.
Upaya menjaga kebersamaan antarsuku dan harmonisasi menjadi tugas bersama. Salah satu bukti kebersamaan itu, dalam panitia Imlek dan Cap Go Meh, khususnya di Singkawang, terlihat dari komposisi panitia yang terdiri dari berbagai etnis. Dalam hari besar keagamaan lain pun kebersamaan itu terlihat.
Saat Ramadhan, misalnya ada kegiatan Ramadhan Fair. Di sana ada partisipasi berbagai lapisan masyarakat. Natal juga dilakukan bersama-sama lewat menghias pohon Natal. Menjaga keberagaman di Singkawang tidak lagi pada tataran konsep tetapi sudah pada praktik sehari-hari.
Modal sosial itu sangat penting pula karena Singkawang sedang menggenjot pembangunan pariwisata. Untuk meningkatkan bidang pariwisata, Pemkot Singkawang sedang dalam proses membangun bandara. Skemanya kerja sama pemerintah dengan badan usaha.
Pemkot Singkawang sudah melakukan presentasi kepada investor. Ada banyak investor yang hadir pada paparan Kamis (16/1). Investor yang hadir ada dari Jepang, China, Malaysia, Singapura dan Indonesia.
Menggenjot pariwisata Singkawang memang diperlukan bandara. Sebab, jika mengharapkan Bandara Internasional Supadio Pontianak, jarak tempuh Pontianak ke Singkawang lebih dari tiga jam.
Jika jarak tempuh dari ibu kota provinsi lebih dari tiga jam sulit berkembang pariwisata Singkawang. Maka, Singkawang membangun bandara yang terhubung dengan berbagai kota.
Gubernur Kalbar Sutarmidji, saat jumpa pers menyongsong peringatan ulang tahun ke-63 Pemerintah Provinsi Kalbar, Jumat pagi, juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersamaan di tengah perbedaan.
Kalbar beruntung hidup di tengah masyarakat beragam. Meskipun memang terdapat tantangan di tengah keberagaman itu. Keberagaman yang bisa dikelola menjadi modal sosial yang bagus. Salah satu bentuk memelihara kebersamaan itu, yakni kebijakan pemerintah yang bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
“Pemprov Kalbar membebaskan biaya pendidikan bagi siswa SMA/SMK negeri setahun terakhir. Siapapun siswanya bakal memeroleh hak yang sama,” ujar Sutarmidji.
Persiapan jelang Imlek sudah tampak di jalan-jalan Kota Pontianak. Lampion dipasang di sepanjang Jalan Gajah Mada Pontianak. Sejumlah kelenteng juga tampak mempersiapkan berbagai perlengkapan.
Terkait pengamanan Imlek dan Cap Go Meh, Kepala Polda Kalbar Inspektur Jenderal Didi Haryono, menuturkan, pihaknya menyiagakan 677 personel. Mereka akan bekerjasama dengan instansi lain mendukung suksesnya Operasi Liong Kapuas periode 24 Januari-9 Februari 2020.