Indonesia Mewaspadai Penyebaran Virus Korona Tipe Baru
›
Indonesia Mewaspadai...
Iklan
Indonesia Mewaspadai Penyebaran Virus Korona Tipe Baru
Antisipasi penyebaran virus korona tipe baru yang ditemukan pertama kali di China pada awal Januari 2020 semakin ditingkatkan. Pemerintah Indonesia pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada pada penularan virus itu.
Oleh
deonisia arlinta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Antisipasi penyebaran virus korona tipe baru yang ditemukan pertama kali di China pada awal Januari 2020 semakin ditingkatkan. Pemerintah Indonesia pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada pada penularan virus tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan adanya 41 kasus dengan infeksi virus korona tipe baru (novel coronavirus) yang ditemukan di kota Wuhan, China. Dari jumlah itu, tujuh kasus dalam kondisi parah dan satu meninggal. WHO pun telah mengonfirmasi adanya kasus baru yang terdeteksi di luar China, yakni Thailand dan Jepang.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono, Jumat (17/1/2020), menuturkan, antisipasi penularan infeksi virus korona tipe baru sudah dilakukan melalui kantor kesehatan pelabuhan (KKP).
KKP tersebut berada di wilayah bandara, pelabuhan, dan lintas batas antarnegara. Salah satu fungsinya untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit, terutama penyakit yang berpotensi menjadi wabah ataupun penyakit baru yang muncul di suatu wilayah.
Surat edaran pun, lanjut Anung, telah dikirimkan kepada kepala dinas kesehatan provinsi, kabupaten, dan kota untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengaktifkan sistem surveilans di daerah masing-masing. Selain untuk mengaktifkan pemindai suhu tubuh (thermal scanner), KKP yang menjadi pintu masuk negara juga diminta untuk memberikan kartu kewaspadaan kesehatan (health alert card).
”Kita juga mengingatkan kembali mekanisme rujukan untuk penyakit baru (new emerging disease) seperti yang dulu pernah dilakukan ketika terjadi wabah SARS,” ujarnya saat dihubungi Kompas dari Jakarta.
Virus korona tipe baru (nCoV) yang ditemukan di Wuhan, China, merupakan galur (strain) baru dari virus korona yang sebelumnya belum pernah ditemukan pada manusia. Virus ini diduga memiliki kemiripan dengan virus SARS yang juga merupakan anggota dari virus korona.
Gejala umum dari infeksi virus korona antara lain demam, batuk, dan sulit bernapas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi ini bisa menyebabkan pneumonia, gagal ginjal, sindrom pernapasan akut, bahkan kematian.
Anung menegaskan, tidak ada temuan kasus terkait infeksi virus korona tersebut di Indonesia. WHO pun belum mengeluarkan larangan perjalanan ataupun larangan perdagangan di China. Meski begitu, masyarakat tetap harus waspada.
Tidak ada temuan kasus terkait infeksi virus korona tersebut di Indonesia. WHO pun belum mengeluarkan larangan perjalanan ataupun larangan perdagangan di China.
Menurut Anung, virus ini merupakan virus baru sehingga belum bisa dicegah dengan vaksin. Masyarakat yang hendak bepergian ke China diimbau tetap mengikuti perkembangan informasi dari otoritas kesehatan setempat.
”Sebaiknya hindari tempat-tempat penjualan hewan ataupun produk laut yang diduga bisa menyebarkan virus korona tipe baru ini. Selain itu, jaga prinsip perilaku hidup bersih sehat dengan mencuci tangan serta menggunakan masker dan sarung tangan,” katanya.
Virus ini merupakan virus baru sehingga belum bisa dicegah dengan vaksin. Masyarakat yang hendak bepergian ke China diimbau tetap ikuti perkembangan informasi dari otoritas kesehatan setempat.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Siswanto menambahkan, antisipasi penyebaran virus korona tipe baru juga dilakukan dengan tiga cara, yakni pencegahan, deteksi, dan respons. Sebagai pencegahan, masyarakat sebaiknya menghindari kontak langsung dengan sumber infeksi, yakni menggunakan masker.
Untuk mendeteksi penyakit juga ditingkatkan dengan memperkuat antisipasi di pintu-pintu kantor kesehatan pelabuhan. Tenaga kesehatan yang bertugas akan ditingkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi dan mendeteksi infeksi virus korona tipe baru tersebut.
”Jika ada dugaan gejala infeksi virus korona, bisa segera mengirimkan sampel spesimen untuk dikirim ke laboratorium yang mumpuni,” ujarnya.
Siswanto menambahkan, sebagai langkah respons terhadap penularan virus ini, rumah sakit juga akan menangani secara profesional. Artinya, tidak memberikan ketakutan, tetapi juga cepat dalam menangani.
”Peningkatan antisipasi ini butuh peran dari lintas sektor sesuai instruksi presiden terkait ketahanan kesehatan global,” katanya.