Pecatur Indonesia International, Master Irene Kharisma Sukandar, tampil prima dan menjadi pemenang kedua pada Turnamen Catur Perempuan Internasional Sharjah, Uni Emirat Arab.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pecatur Indonesia International, Master Irene Kharisma Sukandar, tampil prima dan menjadi pemenang kedua pada Turnamen Catur Perempuan Internasional Sharjah, Uni Emirat Arab. Pada turnamen itu, Irene tidak terkalahkan dalam sembilan babak.
”Penampilan Irene sedang prima sehingga dia meraih tujuh poin dalam sembilan laga. Irene menang lima kali dan remis empat kali. Kami berharap Irene dapat terus bermain bagus dan menambah poin rating dan norma grand master-nya,” kata Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), Kamis (16/1/2019) di Jakarta.
Tujuh poin yang diraih Irene sama dengan poin yang diraih IM Irina Bulmaga dari Romania yang menjadi juara pertama. Namun, Bulmaga dinobatkan menjadi juara karena unggul dalam perhitungan tie break. Bulmaga meraih enam kemenangan, dengan dua kali remis dan sekali kalah.
”Saya gembira meraih hasil bagus pada turnamen pertama pada tahun 2020. Sekarang saya akan menuju ke London untuk bersiap menghadapi turnamen catur Gibraltar”, tulis Irene di akun media sosialnya.
Pada turnamen itu, Irene berhak mendapatkan 2.500 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 34 juta. Hadiah uang itu penting untuk menunjang aktivitas Irene yang sedang menjalani tur Eropa dan Timur Tengah.
Menurut Kristianus, Irene sedang menjalani serangkaian pertandingan di negara-negara Eropa dan Timur Tengah untuk mengejar gelar Grand Master (GM) pada kategori terbuka (open). Irene sudah pernah meraih gelar Woman Grand Master dan kini sedang mengejar gelar GM agar setara dengan para pecatur pria.
Dengan prestasi di Sharjah, Irene menambah poin ratingnya sebanyak 6,1 poin sehingga ratingnya bertambah dari 2.402 menjadi 2.408 poin. Untuk menjadi seorang GM, Irene harus mengumpulkan 2.500 poin.
Selain itu, Irene juga perlu mengumpulkan tiga norma GM. Saat ini, Irene baru meraih satu norma GM. Untuk meraih norma GM berikutnya, Irene harus mengikuti turnamen yang memiliki kelas lebih tinggi, diikuti banyak GM, dan menjadi juara pertama atau setidaknya mengumpulkan 7,5 poin dari 9 babak.
”Irene memiliki kesungguhan dan ketekunan untuk mengejar gelar GM. Untuk dapat mewujudkan keinginannya, Irene harus cerdik dan cermat memilih turnamen untuk diikuti. Banyak turnamen di Eropa Timur yang tantangannya tidak terlalu berat, tetapi juga menyediakan norma GM bagi juaranya. Turnamen semacam itu dapat dipilih untuk menambah dua norma GM lagi dan sekaligus menambah poin rating baginya,” kata Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina Percasi.