Dua kali gempa tektonik dengan M 6,3 dan M 5,2 mengguncang Kabupaten Jayapura pada Minggu (19/1/2020). Gempa terasa hingga Kota Jayapura dan kabupaten di sekitarnya. Gempa ini tak memicu gelombang tsunami.
Oleh
FABIO LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Dua kali gempa tektonik dengan M 6,3 dan M 5,2 mengguncang Kabupaten Jayapura, Minggu (19/1/2020). Gempa terasa hingga Kota Jayapura dan sejumlah kabupaten di sekitarnya. Gempa ini tak memicu gelombang tsunami.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Rahmat Triyono mengatakan, gempa pertama terjadi di Jayapura dengan M 6,3 terjadi pada pukul 01.38 WIT.
Pusat gempa 6,3 terletak pada koordinat 2.77 Lintang Selatan dan 139.52 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat, berjarak 108 kilometer arah baratkKota Jayapura, Papua. Pusat gempa berkedalaman 53 kilometer.
Gempa kedua berkekuatan M 5,2 terjadi pada pukul 09.14 WIT di Kabupaten Jayapura. Gempa ini berpusat pada koordinat 2.82 Lintang Selatan dan 139.53 Bujur Timur. Gempa ini berlokasi di darat pada jarak 40 kilometer arah barat laut Kabupaten Jayapura dengan kedalaman 35 kilometer.
Rahmat mengungkapkan, berdasarkan lokasi dan kedalaman, maka gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau disebut thrust fault.
Efek gempa seperti getaran dirasakan warga di dalam rumah. Benda-benda ringan yang digantung di rumah bergoyang. Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Ia mengimbau masyarakat di Jayapura agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diharapkan menghindari bangunan yang retak ataupun rusak akibat gempa. ”Masyarakat diimbau memeriksa bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa atau terdapat kerusakan sebelum kembali ke dalam rumah,” tambahnya.
Masyarakat diimbau memeriksa bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa atau terdapat kerusakan sebelum kembali ke dalam rumah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jayapura Sumartono mengatakan, pihaknya telah menerjunkan tim ke sejumlah lokasi yang berdekatan dengan pusat gempa. Hasilnya tak ditemukan ada warga yang menjadi korban atau bangunan yang rusak usai dua kali gempa tersebut.
”Dari hasil laporan di 11 kecamatan, warga dalam kondisi aman pascagempa bumi M 6,3 dan M 5,2. Tak ada bangunan rumah dan fasilitas publik yang mengalami kerusakan akibat gempa,” tutur Sumartono.