Keterlibatan pelari asing dalam acara Borobudur Marathon tahun ini ditargetkan meningkat. Pada 2020, diharapkan jumlah pelari asing bisa mencapai 10 persen atau 1.000-an pelari.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS- Keterlibatan pelari asing dalam acara Borobudur Marathon tahun ini ditargetkan meningkat. Jika sebelumnya persentase pelari asing dalam acara Borobudur Marathon 2019 terdata hanya sekitar tiga persen, maka tahun 2020 ini, persentase pelari asing digenjot hingga 10 persen.
Tahun 2019, total jumlah pelari di ajang Borobudur Marathon mencapai 10.800 orang. Sebanyak 350 orang di antaranya merupakan pelari asing. Para pelari, peserta Borobudur Marathon tersebut berdatangan dari 35 negara.
General Manager Event Harian Kompas, Lukminto Wibowo, mengatakan, untuk memenuhi target tersebut, pihaknya gencar berpromosi, termasuk dengan melibatkan biro-biro travel yang ada di luar negeri. Di tahapan awal, promosi dan kerjasama dengan biro travel difokuskan ke negara-negara di Asia.
“Mengingat lokasi lari ada di sekitar kawasan Candi Borobudur, maka sasaran pertama yang akan dituju adalah negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Budha seperti Thailand,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela acara Borobudur Fun Run di kawasan Candi Pawon, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (19/1/2020).
Dari hasil survei di lapangan, para pelari asing membutuhkan pelayanan lebih dibandingkan pelari dari dalam negeri. Asing dengan tempat dan akses menuju ke lokasi lari, mereka membutuhkan layanan menyeluruh.
Mengingat lokasi lari ada di sekitar kawasan Candi Borobudur, maka sasaran pertama yang akan dituju adalah negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Budha seperti Thailand
Kebutuhan menyeluruh itu bisa menjadi paket khusus, di mana dengan membayar nominal tertentu, mereka langsung diberi fasilitas lengkap mulai dari tempat penginapan, kendaraan untuk mencapai lokasi, dan panduan untuk berwisata setelah lari. Konsep layanan menyeluruh inilah yang nantinya akan dibicarakan bersama dengan biro-biro travel luar negeri.
Kendati demikian, Lukminto mengatakan, di satu sisi, pihaknya juga masih menemui kendala terkait dengan iklim dan cuaca. Indonesia adalah negara beriklim tropis, maka suhu kerap menjadi hal yang dipermasalahkan oleh para pelari, terutama pelari dari Eropa. Masalah terkait suhu tersebut, baru saja terjadi di Borobudur Marathon 2019, di mana banyak pelari mengeluh kepanasan karena harus berlari di tengah suhu yang mencapai lebih dari 30 derajat Celcius.
Selain itu, banyak pelari pun keberatan dengan jadwal dimulainya lari yang dianggap terlalu pagi, mulai pukul 05.00. “Mau tidak mau, banyak pelari asing kemudian membandingkan dengan ajang marathon di negara lain. Di Tokyo Marathon misalnya, start lari dimulai pukul 10.00, dan saat lari, suhu hanya sekitar 3 derajat Celcius,” ujarnya.
Mau tidak mau, banyak pelari asing kemudian membandingkan dengan ajang marathon di negara lain. Di Tokyo Marathon misalnya, start lari dimulai pukul 10.00, dan saat lari, suhu hanya sekitar 3 derajat Celcius
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Jawa Tengah, Sinung Nugroho Rachmadi, mengatakan, tahun ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan membentuk tim khusus untuk mempromosikan Borobudur Marathon ke sejumlah negara di Eropa dan Jepang.
Dalam hal ini, Sinung mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berupaya agar Borobudur Marathon bisa ditawarkan sebagai bagian rangkaian dari ajang world major marathon seperti Tokyo Marathon ataupun Berlin Marathon.
Selain itu, menurut dia, promosi Borobudur Marathon akan gencar dilakukan di dalam negeri. Salah satu upaya promosi tersebut akan dilakukan dalam wujud menggelar ajang Borobudur Fun Run di kota-kota besar di seluruh Indonesia, yang terdata memiliki banyak komunitas pelari.
“Tahun ini, Borobudur Fun Run, akan mulai digelar di luar kota di luar Borobudur, seperti di Medan, Makasar, Balikpapan, dan Banda Aceh,” ujarnya.
Ajang Borobudur Fun Run di luar kota tersebut diharapkan dapat menjadi pemancing, menarik keterlibatan peserta dari luar Jawa Tengah, dalam acara Boobudur Marathon 2020, November mendatang.