Meski Sakit, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati Tetap Tinjau Pengerukan Sungai
›
Meski Sakit, Wakil Wali Kota...
Iklan
Meski Sakit, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati Tetap Tinjau Pengerukan Sungai
Meski sakit, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati tetap menyempatkan diri menengok pengerukan Sungai CIkalong.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati dipapah ajudannya saat meninjau Sungai Cikalong di Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Rabu (15/1/2020). Perban dan alat bantu mirip sepatu Robocop membungkus kaki kanannya. Kaki kirinya beralaskan sendal.
Patah tulang tidak mengurungkan niatnya mengecek pengerukan sungai. Apalagi, Senin (13/1/2020) malam lalu, sungai yang lebarnya hanya sekitar 3 meter itu meluap dan merendam sekitar 200 rumah warga di Kelurahan Kalijaga. Tidak ada korban jiwa meskipun empat warga mengungsi.
”Jangan sampai kejadian (banjir) kemarin terulang,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon tersebut. Itu sebabnya, pengerukan sungai dilakukan sepanjang 2 kilometer. Sedimentasi di sungai yang berhulu di Kabupaten Kuningan, Jabar, itu mencapai 5 meter, lebih lebar dibandingkan dengan badan sungai.
Sejumlah aparatur sipil negara Kota Cirebon yang hadir pun berjanji mengawasi pengerukan dan meminta Eti tidak memaksakan kondisi fisiknya yang kurang fit. Namun, perempuan berusia 53 tahun ini bergeming.
Ia bahkan masih mengunjungi posko banjir di Kalijaga dan menerima sejumlah tamu di kantornya. ”Nyut-nyut, sih, kakinya. Namun, di rumah juga enggak ngapa-ngapain. Kita (saya) bli gelem (enggak mau) diam,” katanya.
Kaki kanannya mulai sakit saat jatuh dari tangga rumah, malam tahun baru, Selasa (31/12/2019). Setelah diurut, ia kembali beraktivitas, termasuk mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi keesokan harinya. Ia bersikeras bertemu Budi untuk menyampaikan keluhan masyarakat terkait kemacetan karena dipicu pelintasan sebidang kereta api.
Setiap hari, lebih dari 190 perjalanan kereta api melintasi kota seluas 37 kilometer persegi tersebut. Artinya, setiap tujuh menit, ada saja kereta yang lewat. ”Alhamdulillah, pemerintah pusat akan membangun rel layang yang dipadukan dengan kereta api cepat Jakarta-Surabaya,” katanya.
”Kalau saya enggak ke Cirebon, saya tidak tahu masalah ini. Pembangunan rel layang dimulai 2020 dan beroperasi 2026,” ujar Budi saat itu.
Beberapa hari kemudian, kakinya kembali meradang. Tidak tahan dengan rasa sakitnya, Eti pun ke rumah sakit. Ia dirawat sekitar seminggu dan menjalani operasi. Jahitan sepanjang 11 sentimeter masih melekat di kakinya. ”Enggak tahu kapan sembuhnya,” ucapnya.
Baginya, selama masih bisa jalan, meskipun sakit, pejabat harus turun ke lapangan agar mengerti masalah. Belakangan, sejumlah pejabat tiba-tiba sakit ketika terjerat kasus hukum, seperti korupsi.