Sektor pariwisata di sejumlah daerah terus bergeliat. Beragam upaya untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara terus digenjot.
JAKARTA, KOMPAS —Kota Ambon memanfaatkan kunjungan kapal pesiar MV Boudicca yang mengangkut 927 wisatawan untuk memperkenalkan pesona wisata dan budaya Maluku. Sementara di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, obyek wisata baru berupa air terjun dari aliran sungai purba resmi dibuka.
Kapal pesiar MV Boudicca menyambangi Pelabuhan Yos Sudarso di Kota Ambon, Minggu (19/1/2020). Kapal berbendera Bahama buatan 1973 itu berbobot 28.388 gros ton dengan panjang 205,4 meter dan memiliki delapan dek dengan 462 kamar.
Para turis di kapal pesiar itu mendatangi sejumlah lokasi wisata di Ambon, seperti Pintu Kota, Musem Siwalima, Pantai Natsepa, Gong Perdamaian Dunia, dan Patung Christina Martha Tijahahu. Mereka juga menonton atraksi bambu gila serta turut dalam aktivitas keseharian warga, seperti mengolah sagu, pala, dan cengkeh.
Koordinator tur di darat, Helen de Lima, mengatakan, konsep pariwisata partisipatif berbasis keunggulan lokal membuat wisatawan terkesan. Hampir semua wisatawan asing belum pernah memegang tepung sagu yang nantinya diolah jadi kue atau papeda. Selain itu, meski sebagian wisatawan sudah mengetahui sejarah rempah dunia di Kepulauan Maluku, mereka belum pernah melihat langsung buah pala dan cengkeh.
”Pengalaman itu nantinya akan menjadi cerita yang paling berkesan. Orang-orang yang mendengar cerita itu pasti penasaran untuk datang ke Ambon,” katanya. Wendy, wisatawan asal Inggris yang datang bersama suaminya, terkesan dengan keindahan Teluk Ambon. ”Lautnya biru. Di dermaga bisa lihat ikan-ikan berenang,” ujarnya. Ia juga terkesan dengan pengalaman mengolah sagu.
Ambon merupakan kota pertama di Indonesia yang disinggahi kapal tersebut. Selanjutnya, kapal berlayar ke tujuan lain, seperti Pulau Komodo, Bali, dan Singapura. Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler mengatakan, sebagai kota yang sering disinggahi kapal pesiar, Ambon terus dibenahi untuk menyambut wisatawan.
Kesempatan tersebut juga menjadi momentum untuk memperkenalkan Ambon sebagai kota musik dunia. Di beberapa sudut kota, wisatawan disambut dengan musik dan penyanyi lokal Ambon. Menurut dia, pariwisata menjadi penggerak ekonomi di Ambon, selain jasa dan perdagangan. Dalam sekali kunjungan, turis bisa membelanjakan uang hingga Rp 3 juta.
Curug Tirta Sela
Di Banyumas, PT Perhutani Alam Wisata atau Palawi Risorsis, anak perusahaan Perum Perhutani yang bergerak di bidang pariwisata, Minggu, membuka obyek wisata Curug Tirta Sela. Air terjun yang berada di kawasan Baturraden, ini merupakan aliran sungai purba yang keluar dari sela dinding batu.
”Tirta itu air. Sela itu batu. Jadi, Tirta Sela artinya air yang memancar dari batu. Alirannya sepanjang tahun. Kami melihat dan membuktikan pada kemarau tahun lalu sampai Desember, debit airnya tidak berkurang,” kata Direktur PT Palawi Risorsis Wawan Triwibowo.
Aliran sungai pada curug ini merupakan sungai purba yang tertutup lava dari Gunung Slamet. Air muncul dari dinding batu di ketinggian 14 meter. Total tinggi tebing batuan ini mencapai 60 meter. ”Ketika curah hujan tinggi, air terjun juga muncul dari atas ketinggian 60 meter. Kalau yang tetap (mengucur) ini tingginya 14 meter,” kata Wawan.
Untuk bisa menikmati curug ini, pengunjung hanya perlu membeli tiket terusan yang bisa digunakan untuk menikmati sejumlah tempat wisata lain, seperti Taman Labirin, Wana Wisata, Pancuran 7, dan Kebun Raya Baturraden, dengan harga Rp 25.000 per orang.
Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 500 meter. Akses jalan setapak cukup lebar dan pengunjung harus meniti tepian batuan terjal. Pagar pengaman dan tangga dari besi sudah dipasang untuk mempermudah pengunjung. Pada beberapa titik, jalan menurun curam dan ada juga yang menanjak terjal. Tenaga ekstra dibutuhkan di titik tersebut.
Pengunjung yang hendak ke obyek wisata ini pun diminta untuk tidak merokok serta menjaga kebersihan lingkungan. ”Sejak awal, kami mengedukasi pengunjung untuk menjaga lingkungan. Jika melanggar, akan dikenai denda sebesar Rp 200.000,” ujar Direktur Utama PT Palawi Risorsis Lucy Mardijana.
Komisaris Utama PT Palawi Risorsis Riffa Juffiasari menyampaikan, pembukaan Curug Tirta Sela ini bertujuan mengembangkan potensi wisata yang ada di sekitar Baturraden. ”Ini destinasi baru yang bisa menghasilkan keuntungan untuk perusahaan dan juga masyarakat sekitar,” kata Riffa.
Selain memberdayakan warga untuk wisata, Perhutani juga mengupayakan kelestarian lingkungan dengan meningkatkan kemampuan mitigasi bencana alam. (FRN/DKA/EGI)