PLTS Sambelia di Lombok Beroperasi

Daya listrik di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bertambah dengan pengoperasian PLTS Sambelia.

KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Panel-panel sel surya pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Sengkol, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (29/8/2019). Penggunaan PLTS Sengkol serta dua PLTS lain yakni PLTS Selong dan PLTS Pringgabaya di Lombok Timur yang masing-masing berkapasitas 5 megawatt, merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan untuk pembangkit listrik Indonesia.

JAKARTA, KOMPAS — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)  mengoperasikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) Sambelia berkapasitas 5 megawatt (MW) di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Pengoperasian pembangkit tersebut melengkapi tiga PLTS sebelumnya yang lebih dulu beroperasi. Dengan demikian, total empat PLTS yang ada mampu menghasilkan daya hingga 20 MW.

"Listrik dari PLTS jauh lebih efisien ongkos produksinya, yaitu lebih murah Rp 900 per kilowatt jam dibanding menggunakan solar. PLTS Sambelia juga akan memasok listrik untuk Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika," ucap General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat Rudi Purnomoloka dalam keterangan resmi, Sabtu (18/1/2020).

Tahun ini juga akan beroperasi dua pembangkit baru di Lombok, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Uap Lombok Peaker dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Keranjang Unit 2. Kedua pembangkit tersebut akan memasok daya tambahan hingga 175 MW. Daya mampu sistem kelistrikan di Lombok saat ini sebesar 289 MW dengan beban puncak mencapai 250 MW.